[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menantang perusahaan pelat merah-perusahaan pelat merah untuk bisa masuk ke dalam daftar Fortune 500. Ia pun menggarisbawahi bahwa perusahaan milik negara itu harus bisa besar dengan menjalankan bisnis intinya.
“Saya menantang BUMN-BUMN, apalagi yang besar seperti Pertamina, Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), telko. Ayo dong kita buktikan kepada dunia juga banyak perusahaan-perusahaan BUMN kita bisa masuk perusahaan 500 besar dunia,” katanya di Teluk Semangka, Lampung, Kamis, 15 April 2021.
Erick menyebutkan sejumlah perusahaan milik negara seharusnya bisa semakin kuat dengan berbasis kekuatannya masing-masing. “Pertamina harus menjadi energy company, Himbara sendiri ada fokus-fokusnya atau pun BUMN-BUMN lain yang saya yakini, apalagi target sampai 2023 kita ada 15 BUMN go public dan corporate action besar-besaran,” ucapnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan, dorongannya agar perusahaan pelat merah-perusahaan pelat merah untuk bisa masuk dalam deretan Fortune 500 tak lepas dari keinginannya agar perusahaan milik negara dapat bersaing di dunia global. Oleh karena itu perlu adanya suatu acuan yang digunakan sebagai perbandingan.
Erick lalu mencontohkan, ada sekitar 48 perusahaan pelat merah negara di Cina yang masuk dalam daftar Fortune 500. “Sama juga kalau saya ke Amerika, walaupun mereka bukan BUMN, tapi dulunya BUMN. Mereka juga banyak perusahaan-perusahaan top Fortune 500,” katanya
Lebih jauh, Erick Thohir mencontohkan Kementerian BUMN telah membawa PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. entitas hasil merger perbankan pelat merah yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRIsyariah ke lantai bursa. Hal itu diklaim membuat perusahaan tersebut menjadi salah satu perusahaan bank syariah terbesar di Indonesia dan ditargetkan masuk dalam 10 besar yang terbesar di dunia.
Discussion about this post