[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menginginkan penggabungan hotel-hotel plat merah.
Menindaklanjuti keinginan tersebut, lima BUMN menandatangani nota kesepahaman terkait rencana konsolidasi bisnis hotel BUMN.
Kelima BUMN tersebut, yakni PT Garuda Indonesia (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Pegadaian (Persero).
Melalui penandatanganan nota kesepahaman tersebut, kelima BUMN berkomitmen mengonsolidasikan bisnis hotel yang mencakup 22 unit hotel dan dua hotel operator management.
“BUMN perlu kembali ke core business masing-masing. Sehingga untuk perhotelan, misalnya, perlu dilakukan atur ulang anak usaha Hotel BUMN sehingga BUMN yang bersangkutan bisa kembali menjalankan bisnis sesuai dengan inti bisnis yang mereka miliki,” ujar Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam keterangan tertulisnya, Senin.
Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan langkah awal untuk menjalankan dan mendukung program pemerintah di bidang pariwisata serta meningkatkan daya saing dan penciptaan nilai dari konsolidasi bisnis hotel BUMN.
“Hotel-hotel milik BUMN memiliki lokasi yang sangat strategis, sehingga jika kita bisa fokus memberikan pelayanan yang baik maka sangatlah mungkin hotel milik BUMN ini menjadi kebanggaan Indonesia,” kata pria yang akrab disapa Tiko itu.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh para direktur utama BUMN yang akan melakukan konsolidasi hotel-hotel yang dimiliki saat ini, yaitu masing-masing direktur utama PT Garuda Indonesia (Persero), Irfan Saputra, direktur utama PT Hotel Indonesia Natour (Persero)/HIN, Iswandi Said, direktur utama PT Pertamina, Nicke Widyawati, direktur utama PT Wijaya Karya (Persero), Agung Budi Waskito dan direktur utama PT Pegadaian (Persero), Kuswiyoto.(msn)
Discussion about this post