[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih berharap pertumbuhan penyaluran kredit tahun ini bisa mencapai 10 persen meski pertumbuhan ekonomi lesu.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal III 2019 cuma 5,02 persen atau melambat dari periode yang sama tahun lalu 5,17 persen.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana optimistis target tersebut bisa tercapai meski di satu sisi ia melihat tekanan dari kondisi ekonomi global maupun domestik.
Prediksi tersebut masih sejalan dengan target kenaikan penyaluran kredit yang dipatok OJK, yakni 9 persen-11 persen. Target itu sudah direvisi dari sebelumnya 10 persen-12 persen.
Guna mencapai target itu, Heru bilang tak bisa asal menggenjot seluruh sektor. Karenanya, OJK akan fokus pada sektor yang berpotensi untuk didorong. Selain itu, OJK akan memilih pembiayaan kepada sektor potensial dari bank yang memiliki kapasitas.
“Artinya, jangan kita gebyah uyah (disamaratakan) semua harus tumbuh. nanti malah jadi non performing loan (NPL). Jadi yang penting adalah sektor mana dan bank mana yang betul-betul punya ruang untuk terus bisa menumbuhkan kredit,” ujarnya, Rabu (6/11).
Sebagai informasi, per September 2019, OJK mencatat pertumbuhan kredit perbankan sebesar 7,89 persen secara tahunan (yoy). Capaian ini melambat dibandingkan pertumbuhan kredit periode yang sama tahun lalu sebesar 12,7 persen.
Kinerja kredit ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh dua digit sebesar 12,84 persen (yoy). (cnn)
Discussion about this post