[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Menteri Keuangan Sri MulyaniIndrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomiIndonesia bakal berada di zona negatif pada triwulan II 2020.
Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan kedua tahun ini sebesar minus 3,1 persen. Menurut dia, pembatasan sosial yang restriktif di berbagai wilayah untuk meredam penyebaran Covid-19 akan memengaruhi kinerja ekonomi Tanah Air sehingga berada pada zona negatif di triwulan II 2020.
“Pada kuartal II kontraksi akan terjadi karena ini memang full PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) diberlakukan di berbagai daerah dengan kontribusi besar terhadap ekonomi nasional, misalnya DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi video. Pada triwulan I 2020, Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan positif 2,97 persen.
Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II tersebut, Sri Mulyani mengatakan akan sangat berat untuk bisa menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tetap positif pada keseluruhan tahun. “Ini sesuatu yang luar biasa menantang, kalau melihat hampir semua lembaga membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia negatif,” ujar dia.
Sri Mulyani berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mulai sedikit membaik pada triwulan III 2020, sebelum akhirnya kembali positif pada tiga bulan terakhir tahun ini. Ia mengatakan pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan tahun akan sangat ditentukan pada dua kuartal terakhir tersebut.
“Forecast 2020 akan ditentukan apakah di Kuartal 3 sedikit lebih baik dari kuartal II dan apakah akan ada recovery di kuartal IV,” ujar Sri Mulyani. Saat ini, pemerintah masih menggunakan proyeksi pertumbuhan ekonomi di kisaran minus 0,4 persen hingga 2,3 persen untuk keseluruhan tahun.(msn)
Discussion about this post