[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal menggelar rapat terbatas dengan seluruh menteri untuk membahas antisipasi resesi perekonomian global akibat virus Corona.
“Bagaimana mengantisipasi resesi ekonomi global apabila Virus Corona tidak berhenti atau memakan waktu berbulan-bulan, karena sampai sekarang tidak ada yang tahu obatnya,” ujar Erick di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin, 10 Februari 2020.
Ia mengatakan hubungan perdagangan dan investasi dengan negara lain bisa saja terganggu dengan adanya penyebaran virus Corona tersebut. Belum lagi investasi yang melibatkan teknologi Cina. Sebab, saat ini pun akses dari dan menuju Cina tengah dibatasi dengan adanya penyebaran wabah penyakit tersebut.
“Proyek-proyek besar bisa terhambat, proyek-proyek investasi,” tutur Erick. Salah satu sektor yang dia khawatirkan juga adalah pada industri obat. Sebab, Indonesia masih mengimpor 60 persen bahan baku dari sana dan 30 persen dari India. “Terus kalau bahan baku tidak dikirim kita mau buat obat apa?”
Belum lagi bila meninjau adanya penurunan wisatawan mancanegara dan anjloknya ekspor dari Indonesia, Erick mengatakan persoalan ini mesti diwaspadai dan dipersiapkan. “Bukan menakut-nakuti, tapi kita harus siap, harus waspada,” tutur dia. Ia pun meminta sesama BUMN untuk saling berkoordinasi dalam menghadapi persoalan tersebut.
Kekhawatiran Erick beralasan. Ia melihat apa yang terjadi di Cina memang bukan hanya masalah kesehatan semata. Virus Corona juga telah membuat anjlok indeks saham pasar modal Cina. Selain itu, para pekerja pun banyak yang tidak bisa bekerja dan hanya di rumah. Sehingga, produktivitas pun hilang.
Belum lagi, kata Erick, para tenaga kerja ahli yang kini tak mau datang ke Cina untuk sementara. Padahal, lima hingga enam tahun lalu Cina sengaja membuka banyak lapangan kerja untuk tenaga ahli asing yang keahliannya belum dimiliki di dalam negeri. Saat ini, tenaga ahli itu sudah kembali ke negara masing-masing lantaran khawatir akan penyebaran Virus Corona.
Selain di sektor industri padat karya yang terpukul, Erick mengatakan sektor pariwisata di Cina juga terpukul. Ia mengatakan selama ini salah satu kekuatan Cina adalah pariwisata domestik. Namun dengan adanya penyakit itu, orang pun tidak melancong. Persoalan pariwisata juga berimbas kepada perekonomian Indonesia, mengingat kunjungan warga Cina ke Tanah Air yang cukup tinggi.
Terakhir, Erick mengatakan Virus Corona juga menghantam rantai pasok ke Cina. Pasokan itu terhambat lantaran sulit melakukan pengiriman ke sana. Hal ini juga berimbas kepada ekspor Indonesia hang cukup besar ke Cina. (msn)
Discussion about this post