[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan pembangunan Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung sebagai bagian Sistem Pengendalian Banjir Sungai Citarum.
Terowongan ini dibangun dari APBN sebesar Rp317 miliar dengan program besarnya adalah menyelesaikan infrastruktur di hulu meskipun belum selesai seluruhnya. Jika pengendalian banjir sudah selesai semua, seperti Embung Gedebage, kolam retensi Ciunteung, dan floodway Cisangkuy, maka genangan akan benar-benar berkurang.
“Dari 490 hektar yang tergenangi oleh banjir, berkurang menjadi 80 hektar. Memang beberapa masih proses dan tahun 2020 ini akan kita selesaikan,dan setelah itu baru kita kerjakan di hilirnya. Kita tidak bisa dikerjakan di hilirnya saja atau di hulunya saja, jadi harus seluruhnya baik fisiknya atau yang berkaitan dengan rehabilitasi lahan,” terang Presiden seperti dikutip dari situs Kementerian PUPR.
Terowongan Nanjung dibangun pada November 2017 selesai pada Desember 2019, terdiri dari 2 tunnel dengan panjang masing-masing 230 meter dan lebar masing-masing 8 meter.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Terowongan Nanjung yang berada di kawasan Hulu Citarum di Curug Jompong memperlancar aliran Sungai Citarum ke hilir sehingga lama dan luas genangan banjir di kawasan Bandung Selatan bisa berkurang.
Terowongan Nanjung membuat kapasitas sungai meningkat menjadi 669 m3/detik, sehingga dapat mengurangi luas daerah genangan 700 Ha di wilayah Dayeuhkolot, Baleendah, Andir dan sekitarnya yang dihuni oleh sekitar 14.000 Kepala Keluarga (KK). (kemenkeu)
Discussion about this post