[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id- Nilai tukar rupiahberada di posisi Rp14.014 per dolar ASpada Jumat (8/11) sore. Posisi tersebut melemah 0,12 persen dibandingkan dengan Kamis (7/11).
Rupiah tidak sendiri. Bersama dengan rupiah, dolar Singapura juga melemah 0,13 persen, yen Jepang melemah 0,05 persen dan peso Filipina 0,11 persen dan rupee India yang melemah 0,41 persen.
Baht Thailand yang justru menguat 0,15 persen, won Korea Selatan yang menguat 0,18 persen.
Ibrahim, Direktur PT.Garuda Berjangka mengatakan sebenarnya rupiah pada akhir pekan ini mendapatkan banyak sentimen positif
Bank Indonesia mencatat, defisit neraca pembayaran pada kuartal III hanya US$46 juta atau turun dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar US$2 miliar.
“Pemerintah telah berhasil menetralisir kondisi ekonomi global akibat perang dagang dan BREXIT sehingga NPI bisa ditekan,” katanya Jumat (8/11).
Namun, sentimen tersebut masih kalah dibandingkan tekanan terhadap rupiah yang datang dari keraguan pasar atas terjadinya kesepakatan damai dagang antara AS dengan China.
“Masih ada beberapa skeptisisme tentang kesepakatan perdagangan karena para pejabat di dalam dan di luar Gedung Putih ada yang memperkeruh suasana,” katanya.
Tekanan lain juga datang dari kebijakan Bank of England yang menolak mengikuti kebijakan pemangkasan suku bunga yang dilakukan bank sentral Amerika Serikat dan Bank Sentral Eropa (ECB).
Namun Ibrahim meramalkan, tekanan terhadap rupiah tak akan berlangsung lama. Rupiah diperkirakan akan menguat ke level Rp13.975-Rp14.040 per dolar AS pada Senin depan. (cnn)
Discussion about this post