[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Kantor Anggaran Kongres (CBO) Amerika Serikat (AS) memprediksi defisit anggaran 2020 akan mencapai 3,7 triliun dolar AS. Lonjakan 4 kali lipat itu bakal terjadi karena penutupan bisnis nasional dan lonjakan pengeluaran AS untuk menangani virus corona atau Covid-19.
Laporan CBO memperkirakan produk domestik bruto (PDB) AS akan turun hampir 40 persen secara tahunan di kuartal kedua. Tapi CBO memperkirakan kebangkitan ekonomi pada paruh kedua tahun ini meski angka pengangguran akan naik 16 persen dan tetap dua digit sepanjang tahun 2021.
Laporan itu menggambarkan tekanan fiskal yang harus diatasi kongres jelang penyusunan undang-undang baru untuk merespons pandemi Covid-19. Sejauh ini, kongres telah mengeluarkan 3 triliun Dolar AS untuk pembiayaan kesehatan, usaha kecil dan langkah-langkah lain dalam memerangi wabah dan dampak ekonominya.
“Jika undang-undang yang berlaku saat ini mengatur pengeluaran dan pendapatan secara umum tetap tidak berubah dan tidak ada dana darurat tambahan yang disediakan, defisit federal akan sekitar 3,7 triliun dolar AS pada tahun fiskal 2020 dan 2,1 triliun dolar AS tahun depan,” kata CBO dilansir Reuters.
Selain itu, CBO juga memperkirakan utang AS akan menjadi 101 persen dari PDB pada 30 September, ketika tahun fiskal federal 2020 berakhir. Sedangkan pada akhir tahun fiskal 2021 akan menjadi 108 persen.
Badan tersebut memperkirakan PDB riil akan turun 5,6 persen pada tahun 2020 dan kemudian tumbuh 2,8 persen pada 2021. Tetapi kegiatan ekonomi untuk tahun 2021 masih akan menjadi 6,7 persen di bawah proyeksi CBO yang dikeluarkan pada akhir Januari.
Kendati demikian, pakar ekonomi memperkirakan kondisi ekonomi AS bakal jauh lebih buruk. William Hoagland, wakil presiden senior di Bipartisan Policy Center, sebuah think-tank Washington yang berfokus pada kebijakan fiskal dan isu-isu lainnya, mengatakan perekonomian akan pulih lebih lambat pada paruh kedua tahun 2020 dari pada prospek CBO.
Hoagland menambahkan, defisit anggaran 2020 dapat melebihi 4 triliun dolar AS. Perhitungan itu muncul dengan turut mempertimbangkan stimulus ekonomi tambahan lewat undang-undang baru.
Fraksi Demokrat di Parlemen AS memang tengah membuat rancangan undang-undang bantuan penanganan Covid-19. Juru bicara parlemen, Nancy Pelosi, pada Jumat, memperingatkan bahwa bantuan itu akan ‘mahal’.(msn)
Discussion about this post