[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan sepanjang tahun ini akan berada di level 7,5 persen.
Proyeksi tersebut jauh lebih baik dari kondisi 2020, di mana penyaluran kredit perbankan minus hingga 2,41 persen akibat pandemi Covid-19.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyebut proyeksi pertumbuhan kredit tersebut didasarkan pada data mengenai bergeliatnya sejumlah sektor ekonomi. Utamanya ditopang oleh tumbuhnya konsumsi masyarakat.
“Saat ini yang sudah mulai kelihatan membaik adalah properti dan sektor kendaraan. Nanti akan disusul oleh sektor-sektor lainnya,” ujarnya dalam diskusi bersama media.
Wimboh menyatakan stimulus yang diberikan perlahan-lahan mulai menunjukkan hasil. Karena itu, dia optimistis bahwa perekonomian akan kembali membaik.
“Nanti akan melakukan review kembali atas proyeksi pertumbuhan kredit tersebut di semester I 2021,” jelas Wimboh.
Sebagaimana diketahui, sepanjang 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi cukup dalam dan menekan berbagai sektor perekonomian. Hal itu sangat berpengaruh terhadap serapan kredit perbankan nasional.
Namun demikian, kredit bank-bank BUMN tercatat masih tumbih meski sangat tipis yakni 0,63 persen. Di sisi lain, pertumbuhan kredit Bank Perkreditan Daerah (BPD) tumbuh 5,22 persen, dan bank syariah tumbuh 9,5 persen.
Pertumbuhan kredit oleh bank-bank tersebut ditopang oleh penyaluran ke sektor UMKM.
Discussion about this post