Indeks Pembangunan Manusia atau IPM (bahasa Inggris: Human Development Index (HDI)) adalah variabel yang mencerminkan tingkat pencapaian kesejahteraan penduduk atas layanan dasar di bidang pendidikan dan kesehatan.[]
Dalam buku Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2012 disebutkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indeks yang mengukur tentang tingkat pembangunan manusia yang diukur dari tiga indikator, yaitu kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan.[]
Selanjutnya diuraikan dalam buku tersebut bahwa secara umum perbandingan IPM antarnegara ASEAN menunjukkan disparitas yang cukup tinggi sejak tahun 1990. Namun, Peningkatan IPM tidak secara langsung menggambarkan peringkat kualitas pembangunan manusia. Sebagai contoh, meskipun selama dua dekade IPM Myanmartelah meningkat secara signifikan, Myanmar tetap menjadi negara dengan IPM terkecil dikawasan ASEAN. Angka IPM Myanmar merupakan yang terkecil dibandingkan Negara ASEAN lainnya, yaitu 0,483 pada tahun 2011. Peringkat terendah berikutnya adalah Laos dan Kamboja dengan nilai IPM di tahun 2011 berturut-turut adalah 0,523 dan 0,524. Di sisi lain, negara-negara dengan nilai IPM tinggi di kawasan ASEAN berturut-turut adalah Singapura, Brunei Darussalam, dan Malaysia masing-masing dengan IPM 0,866, 0,838, dan 0,761 untuk tahun 2011. Untuk Negara ASEAN, Indonesia berada pada posisi ke-7, dengan nilai capaian sebesar 0,617. Rata-rata IPM dunia tahun 2011 adalah 0,682.[]
Bila ditelusuri lebih jauh berdasarkan komponen pembentuknya, maka negara-negara yang berada pada peringkat tinggi untuk nilai IPM-nya mempunyai nilai tinggi untuk dimensi kesehatan, ataupun gabungan dari tiga dimensi pembentuk IPM. Dimensi kesehatan diukur berdasarkan angka harapan hidup pada saat lahir (e0). Nilai tertinggi untuk dimensi kesehatan dicapai oleh Singapura dengan indeks dimensi kesehatan sebesar 0,965, sementara nilai terendah dicapai oleh Myanmar sebesar 0,713. Indonesia berada pada urutan ke enam indeks diemensi kesehatan dengan capaian sebesar 0,779. Negara-negara yang dimensi kesehatannya berada di bawah Indonesia adalah Laos, Myanmar, Filipina, dan Kamboja. Komponen kedua adalah dimensi pendidikan yang diukur berdasarkan harapan lama sekolah (EYS), dan rata-rata lamanya sekolah (Mean Years of Schooling). Negara yang mempunyai nilai dimensi pendidikan tinggi adalah Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Indonesia berada pada posisi keenam dengan nilai 0,584. Negara-negara yang dimensi pendidikan di bawah Indonesia adalah Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Laos. Komponen ketiga yang nilainya terbesar untuk Negara-negara dengan IPM tinggi di ASEAN adalah pendapatan. Komponen pendapatan ini diukur dari pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan (PPP). Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand mempunyai nilai per kapita riil di atas Indonesia. Sementara Myanmar, Kamboja, Laos, Vietnam dan Filipina mempunyai pendapatan per kapita riil dibawah Indonesia.
Pranala Luar
Source: wikiapbn.org
Discussion about this post