[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit melambat pada sepanjang kuartal III 2019 kemarin. Perlambatan tercermin dari saldo bersih tertimbang permintaan kredit baru pada kuartal III yang sebesar 68,3 persen.
Saldo bersih tersebut lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 78,3 persen. BI dalam pernyataan yang dikeluarkan dalam website resmi mereka menyatakan, berdasarkan jenis, perlambatan tersebut banyak bersumber dari kredit investasi dan konsumsi.
Namun, BI memperkirakan perlambatan kredit tersebut kemungkinan besar tak akan berlangsung lama. BI meramalkan kredit akan tumbuh kembali pada kuartal IV nanti.
Menurut proyeksi mereka, kredit akan tumbuh karena terdorong optimisme terhadap kondisi moneter dan ekonomi. Sejalan dengan perkiraan pertumbuhan kredit baru tersebut, BI menyebut kebijakan penyaluran kredit juga akan longgar pada kuartal IV nanti.
Kelonggaran tersebut tercermin dari indeks lending standar sebesar 11,8 persen atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang 12 persen. Pelonggaran tersebut terutama akan dilakukan pada kredit pemilikan rumah atau apartemen, kredit UMKM dengan aspek kebijakan penyaluran kredit yang akan longgar.
Hasil survei juga mengindikasikan perlambatan pertumbuhan kredit untuk seluruh 2019. Kredit mereka perkirakan akan tumbuh 9,7 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan kuartal sebelumnya maupun realisasi tahun sebelumnya.
Discussion about this post