[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp748 ribu per gram pada Jumat (15/11) atau naik Rp2.000 dari Rp746 ribu per gram pada Kamis (14/11). Begitu pula dengan harga pembelian kembali (buyback) naik Rp3.500 per gram dari Rp662 ribu menjadi Rp665.500 per gram pada hari ini.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp398,5 ribu, 2 gram Rp1,44 juta, 3 gram Rp2,14 juta, 5 gram Rp3,56 juta, 10 gram Rp7,05 juta, 25 gram Rp17,53 juta, dan 50 gram Rp34,98 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp69,9 juta, 250 gram Rp174,5 juta, 500 gram Rp348,8 juta, dan 1 kilogram Rp701,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP, maka memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.466,8 per troy ons atau melemah 0,45 persen. Begitu pula dengan harga emas di perdagangan spot turun 0,43 persen ke US$1.466,53 per troy ons pada pagi ini.
Hal ini membuat kekhawatiran pasar meningkat. Bahkan, kekhawatiran sudah berhasil merontokkan nilai tukar dolar AS di hadapan mayoritas mata uang di dunia.Kendati harga emas di pasar internasional tengah menurun, namun Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memperkirakan harga emas akan bangkit jelang akhir pekan. Sebab, ada sentimen rilis data penjualan ritel AS pada hari ini waktu setempat.
“Malam nanti ada data penjualan ritel AS bulan Oktober yang bisa menjadi mover untuk harga emas. Bila hasilnya di bawah estimasi pasar sebesar 0,1 persen, maka harga emas bisa menguat lagi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia memperkirakan harga emas bergerak di kisaran US$1.460 sampai US$1.480 per troy ons pada hari ini. Selain karena rilis data penjualan ritel AS, harga emas sejatinya masih memiliki sentimen positif dari belum finalnya kesepakatan dagang antara AS-China.
Alhasil, pelaku pasar kembali memburuh emas sebagai aset safe haven. “Harga emasnya masih berpotensi menguat karena ketidakjelasan dari kelanjutan perjanjian dagang AS-China, ditambah juga dengan kekhawatiran akan pelambatan ekonomi China,” tandas Ariston. (cnn)
Discussion about this post