KeuanganNegara.id– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada Senin (2/9). Potensi penguatan indeks saham datang dari mencairnya ketegangan perang dagang AS dan China yang disebut menjadi sentimen positif bagi pasar.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan peluang damai perang dagang AS-China mendorong optimisme investor untuk masuk kembali bursa saham.
Peluang damai itu muncul usai Presiden AS Donald Trump mengatakan negosiator dua negara bakal bertemu pada bulan ini guna meredakan ketegangan perang dagang.
“IHSG diprediksi menguat terbatas pada perdagangan hari ini,” kata Dennies dikutip dari risetnya, Senin (2/9). Ia menuturkan indeks diprediksi melaju di rentang support 6.337-6.346 dan resistance 6.296-6.312. Sementara, dari domestik, ia bilang laju indeks bakal dipengaruhi data inflasi Agustus 2019.
Senada, Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya juga meramalkan indeks menguat pada perdagangan hari ini. Diperkirakan rentang gerak IHSG berada di level 6.187 – 6.372.
“Data inflasi terindikasi akan terlansir dengan kondisi terkendali,” imbuhnya. Inflasi yang terkendali, lanjutnya, menunjukkan fundamental perekonomian Indonesia yang stabil, sehingga dapat mendorong kenaikan IHSG. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Juli mencapai 0,31 persen. Lalu, inflasi tahun kalender mencapai 2,36 persen dan inflasi tahunan sebesar 3,32 persen.
Sementara itu, IHSG menguat pada penutupan perdagangan Jumat(30/8). Indeks ditutup di level 6.326 naik 39,35 poin atau 0,63 persen. Selama pekan lalu IHSG berhasil terbang 1,16 persen.
Saham-saham utama Walll Street bergerak variatif. Dow Jones naik 41,03 poin atau 0,16 persen ke level 26.403 dan S&P 500 naik 1,88 poin atau 0,06 persen ke level 2.926. Sedangkan Nasdaq Composite turun 10,51 poin atau 0,13 persen ke 7.962. (cnn)
Discussion about this post