KeuanganNegara.id- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan Jumat (30/8). IHSG masih tertekan ketidakpastian global yakni sentimen perang dagang AS-China.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan investor mulai mengantisipasi risiko ketidakpastian global itu dengan melakukan aksi ambil untung (profit taking).
“Peluang penguatan semakin menyempit sehingga rawan terjadi profit taking,” kata Dennies dalam risetnya, Jumat (30/8).
Ia melanjutkan volatilitas di pasar masih cenderung tinggi. Kondisi tersebut dipicu sentimen global. “Kami perkirakan IHSG akan kembali bergerak terkonsolidasi cenderung bertahan pada zona hijau,” katanya.”Sentimen global diperkirakan masih akan mempengaruhi pergerakan,” imbuhnya.
Ia memprediksi IHSG akan melaju di rentang support 6.260-6.274 dan resistance 6.305-6.322.
Di tengah potensi pelemahan itu, ia merekomendasikan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi meramalkan IHSG akan bergerak menguat. Sebab, secara teknikal IHSG masih berpotensi menguat. Ia memprediksi IHSG akan bergerak di rentang 6.253-6.325.
IHSG berhasil menguat pada penutupan perdagangan Kamis (29/8). Indeks ditutup di level 6.289 naik 7,47 poin atau 0,12 persen.
Sementara itu, saham-saham utama Wall Street menguat lebih dari 1 persen pada Kamis (29/8). Kenaikan ini didukung saham sektor teknologi dan perdagangan setelah China menyatakan harapan pada negosiasi dagang dengan AS.
Dow Jones naik 326,15 poin atau 1,25 persen menjadi 26.362. S&P 500 naik 36,63 poin atau 1,27 persen menjadi 2.924 dan Nasdaq Composite naik 116,51 poin atau 1,48 persen menjadi 7.973. (cnn)
Discussion about this post