KeuanganNegara.id- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menantang Asosiasi Emiten Indonesia dan perusahaan sekuritas untuk mendorong pasar modal lebih berkontribusi terhadap pengembangan infrastruktur jalan tol.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Caranya mengungkapkan dukungan bisa direalisasikan melalui pengembangan inovasi produk pembiayaan untuk dapat memenuhi kebutuhan modal investor jalan tol.
“Saya berharap partisipasi dunia usaha khususnya investor dan lembaga pembiayaan, pasar modal, para analis di perusahaan sekuritas, akan dapat terus membantu tersedianya pelayanan konektivitas bagi masyarakat,” kata Basuki dalam keterangan tertulis.
Basuki mengaku berkomitmen meningkatkan iklim investasi di sektor jalan dengan memberi pelayanan investasi melalui penyederhanaan regulasi.
Disebutkan, pembangunan jalan tol dalam lima tahun ke depan akan terus dilanjutkan dengan target sekitar 2.500 Km dan perkiraan investasi Rp250 triliun-Rp375 triliun.
Dalam pembangunannya, Pemerintah akan menggunakan pembiayaan dari investasi badan usaha maupun Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Pasar modal diharapkan dapat berperan menjadi sumber pembiayaan jangka panjang dalam investasi jalan tol.
Hingga akhir tahun 2019, panjang jalan beroperasi ditargetkan sekitar 1.500 Km atau melebihi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 sepanjang 1.000 Km.
Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan perkembangan pembiayaan infrastruktur di bursa berkembang signifikan. Hal itu ditunjukkan dari aktivitas 74 perusahaan sektor infrastruktur dan transportasi dari total 653 perusahaan yang tercatat di bursa saham. Bahkan, total kapitalisasi mencapai Rp 865 triliun atau berkontribusi sebesar 12 persen dari total pasar di bursa saham. (cnn)
Discussion about this post