KeuanganNegara.id- Pemerintah mengatakan akan memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp700 miliar untuk PT Geo Dipa Energi (Persero). PMN rencananya akan dianggarkan di dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020.
PMN ini rencananya digunakan untuk membantu pendanaan dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang sedang dibangun perusahaan tersebut.
Direktur Kekayaan Negara yang Dipisahkan Direktorat Jenderal Keuangan Negara Kementerian Keuangan Meirijal Nur mengatakan dua PLTP tersebut adalah PLTP Patuha 2 dan PLTP Dieng 2. Proyek tersebut pencanangan pembangunannya sudah dilakukan pada April lalu.
Memang, dua proyek tersebut sudah mendapatkan pendanaan dari Asian Development Bank (ADB). Namun, ADB mensyaratkan porsi ekuitas tertentu di dalam perjanjian pembiayaannya. Syarat tersebut membuat pemerintah memutuskan untuk memberikan PMN kepada Geo Dipa.
“Kami harap ini bisa mengurangi ketergantungan Indonesia dari energi fosil secara perlahan,” jelas dia.
“Pengembangan panas bumi ini butuh biaya yang cukup mahal, salah satu pendanaan itu berasal dari ADB. Namun, ADB mensyaratkan Geo Dipa porsi ekuitas tertentu, sehingga kami memutuskan memberikan PMN 2020, dan itu akan di-blend untuk pembiayaan Dieng 2 dan Patuha 2,” jelas Meirijal, Rabu (18/9).
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa PMN merupakan instrumen yang tepat untuk membantu Geo Dipa. Pasalnya, dua proyek tersebut menunjang tujuan pemerintah untuk memperbesar porsi penggunaan energi ramah lingkungan.
Adapun, sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) ditarget sebesar 23 persen dari bauran energi nasional.
Sebelumnya, lanjut Meirijal, PMN ini memang diusulkan langsung oleh Geo Dipa kepada Kemenkeu. Setelah diperiksa, pemerintah setuju lantaran PMN ini memang sesuai dengan kebutuhan Geo Dipa dalam mengembangkan dua unit pembangkit tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama Geo Dipa Riki Firmanda Ibrahim mengatakan nilai investasi di dua proyek tersebut mencapai US$350 juta. Namun, hanya 80 persen hingga 90 persen yang disediakan oleh pembiayaan, sehingga sisa pendanaannya harus disediakan oleh korporasi.
Rencananya, lanjut dia, PLTP Patuha 2 dan PLTP Dieng 2 dengan kapasitas masing-masing 60 MW dan bisa rampung 2023 mendatang.
“Maka dari itu, kami usulkan penambahan PMN sebesar Rp700 miliar sebagai bagian dari porsi equity kami. Rencananya, 15 persen dari ekuitas kami akan digunakan untuk pembelian pipa dan selubung (casing), pengeboran kepala sumur, dan tahun depan kami sudah masuk tender di long lead item,” jelas dia.
Jika proyek ini selesai, maka kapasitas terpasang PLTP Geo Dipa mencapai 270 MW pada 2023 mendatang. “Saat ini kami baru memiliki 110 MW dari Dieng 1 dan Patuha 1, kami harap kami bisa meningkatkan kapasitas terpasang hingga 270 MW empat tahun lagi,” pungkas dia. (cnn)
Discussion about this post