[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada perdagangan Jumat (8/11). Indeks ditutup di level 6.177 naik 12,36 poin atau 0,20 persen.
RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp8,16 triliun dengan volume 9,22 miliar saham. Pelaku pasar asing tercatat jual bersih atau net sell di seluruh pasar sebesar Rp988,99 triliun.
Pada penutupan kali ini, 174 saham bergerak menguat, 228 turun, dan 146 lainnya tidak bergerak. Di sisi lain, mayoritas indeks sektoral menguat. Sektor properti memimpin kenaikan sebesar 1,25 persen. Sementara itu, sektor industri dasar dan aneka industri terpantau melemah.
Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pukul 16.15 WIB turun 0,14 persen ke level Rp14.014 per dolar AS. Sejak pagi, rupiah bergerak dalam rentang Rp13.995-Rp14.027 per dolar AS.
IHSG menguat di tengah pelemahan mayoritas indeks saham Asia. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Kospi Index di Korea Selatan turun 0,3 persen dan Hang Seng di Hong Kong turun 0,7 persen. Sedangkan, indeks Nikkei225 di Jepang naik 0,26 persen.
Senada, mayoritas indeks saham di Eropa bergerak melemah. Indeks CAC All-Tredable di Perancis turun 0,45 persen, FTSE100 di Inggris turun 0,40 persen, dan DAX di Jerman turun 0,37 persen.
Kenaikan indeks saham sejalan dengan perbaikan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Bank Indonesia (BI) mencatat kuartal ketiga tahun ini defisit US$46 juta. Namun, angka ini membaik dibandingkan defisit kuartal kedua yang mencapai US$2 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko bilang NPI menunjukkan ketahanan eksternal ekonomi RI tetap terjaga, di tengah kondisi ekonomi global yang melambat.
“Kondisi tersebut ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan yang membaik, serta surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat,” ujar Onny. (cnn)
Discussion about this post