KeuanganNegara.id- Nilai tukar rupiah tercatat di posisi Rp14.222 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Jumat (30/8) pagi. Rupiah menguat 0,11 persen dibanding penutupan pada Kamis (29/8) yakni Rp14.238 per dolar AS.
Pagi hari ini, pergerakan mata uang utama Asia bervariasi terhadap dolar AS. Terdapat mata uang yang menguat seperti yen Jepang sebesar 0,09 persen, peso Filipina sebesar 0,26 persen, dan won Korea Selatan sebesar 0,59 persen.
Di sisi lain, terdapat mata uang yang melemah terhadap dolar AS seperti baht Thailand sebesar 0,01 persen, ringgit Malaysia sebesar 0,05 persen, dan dolar Singapura sebesar 0,06 persen. Sementara dolar Hong Kong bergeming terhadap dolar AS. Nilai tukar mata uang negara maju seperti euro dan poundsterling Inggris terpantau stagnan terhadap dolar AS. Hanya saja, dolar Australia melemah 0,06 persen terhadap dolar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan rupiah masih terpapar embusan optimisme perang dagang. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan perjabat perdagangan AS berharap negosiator China mau mengunjungi Washington DC.
Kemudian, juru bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng juga mengonfirmasi bahwa pembicaraan tatap muka dengan China bisa dilakukan September mendatang.
Hanya saja, ia memprediksi pergerakan rupiah hari ini cenderung fluktuatif dan akan ditutup melemah. Hanya saja, pelemahannya mungkin akan tipis lantaran Bank Indonesia juga melakukan intervensi di pasar valuta asing dan obligasi melalui transaksi Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) di saat yang bersamaan.
“Range untuk hari ini di angka Rp14.230 hingga Rp14.290 per dolar AS,” papar dia. (cnn)
Discussion about this post