[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Nilai tukar rupiah melemah ke Rp14.958 per dolar AS atau sebesar 0,17 persen pada perdagangan pasar spot, Selasa (17/3) pagi. Sebelumnya, posisi rupiah berada di Rp14.932 per dolar AS pada penutupan pasar, Senin (16/3).
Tak hanya rupiah, pagi ini mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap Dolar AS. Won Korea malemah 1,11 persen, Yen Jepang 0,43 persen dan Baht Thailand 0,31 persen. Ringgit Malaysia juga turut melemah 0,14 persen, Dolar Taiwan 0,12 persen, Dolar Singapura 0,10 persen serta Dolar Hong Kong yang melemah tipis 0,03 persen. Penguatan hanya terjadi pada Yuan China sebesar 0,22 persen terhadap Dolar AS.
Di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris dan Euro sama-sama melemah dengan nilai masing-masing sebesar 0,14 persen dan 0,10 persen. Dolar Australia yang melemah 0,11 persen. Dolar Kanada yang bergerak menguat 0,11 persen terhadap Dolar AS.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pelemahan rupiah pagi ini masih disebabkan oleh virus corona (covid-19). Menurutnya, pasar masih fokus terhadap virus corona.
Bahkan, penurunan suku bunga AS hingga mendekati 0 persen dan stimulus dari Bank Sentral AS The Fed untuk memacu ekonomi pun belum dapat mengerek nilai rupiah hingga pagi ini. Diketahui, Bank Sentral AS The Fed telah menetapkan penurunan suku bunga acuan dari 1,25 persen menjadi 0,25 persen dan meluncurkan program quantitative easing sebesar US$700 miliar.
“Pemangkasan suku bunga AS mendekati 0 persen dan stimulus moneter tambahan Bank Sentral AS belum memberikan dampak positif ke pasar keuangan terutama aset berisiko karena perhatian pasar masih tertuju kepada pandemi global virus corona,” kata Ariston saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (17/3).
Lebih lanjut, Ariston memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.900 hingga Rp15.140 per dolar AS pada hari ini. (cnn)
Discussion about this post