KeuanganNegara.id– Setelah sebelumnya, empat BUMN masuk dalam daftar perusahaan publik terbesar di dunia versi Forbes, kini PT Pertamina (Persero) menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar Top 500 Fortune Global 2019.
Pertamina berada di peringkat 175, naik 78 peringkat dari posisinya tahun lalu yakni 253.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno mengatakan keberhasilan Pertamina masuk daftar Top 500 Fortune Global merupakan kerja nyata dari BUMN dalam melayani kebutuhan masyarakat. Hal ini juga menjadi bukti nyata kinerja BUMN diapresiasi dunia internasional.
“Saya ucapkan selamat untuk Pertamina masuk dalam daftar Top 500 Fortune Global. Ini merupakan hasil kerja keras dalam melayani masyarakat Indonesia dari kebutuhan di sektor energi dan membuktikan Pertamina mampu bersaing dengan perusahaan terbesar dunia,” ujar Rini dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (23/7/2019).
Dalam peringkat Fortune Global tersebut, Pertamina mengalahkan Alibaba Group yang berada di peringkat 182 dan Facebook di posisi 184.
Sebagai informasi, Fortune Global 500, atau dikenal juga dengan Global 500, merupakan daftar tahunan yang memuat 500 perusahaan terbaik di seluruh dunia berdasarkan peringkat yang dirangkum dan diterbitkan oleh majalah Fortune selama 67 tahun berturut-turut. Perusahaan-perusahaan tersebut dinilai berdasarkan pendapatan dan laba bersih perusahaan di tahun fiskal sebelumnya.
Pada 2018, Pertamina membukukan pendapatan 57,933 miliar dollar AS atau meningkat hingga 34,9 persen dari 2017. Untuk laba bersih, Pertamina berhasil meraup 2,526 miliar dollar AS. Saat ini, perusahaan BUMN minyak dan gas memiliki aset mencapai 64,7 miliar dollar AS dan 31.569 karyawan yang tersebar di seluruh dunia.
“Saya berharap Pertamina bisa masuk ke Top 100 Fortune Global. Untuk itu, dibutuhkan sinergi dengan perusahaan-perusahaan lain ataupun BUMN,” kata Rini
Sebanyak 500 perusahaan terbesar di dunia masuk daftar ini. Perusahaan-perusahaan yang tersebar di 34 negara ini membukukan pendapatan 32,7 triliun dollar AS dengan laba 2,15 triliun dollar AS pada 2018. Secara keseluruhan, 500 perusahaan ini memiliki 69,3 juta pekerja di seluruh dunia. (msn)
Discussion about this post