[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merekrut sejumlah pengusaha menjadi staf khusus dan tim ahli ekonomi. Perekrutan dalam rangka mempercepat kajian berbagai kebijakan ke depan.
Rencananya, para anggota staf khusus dan tim ahli akan efektif bekerja mulai tahun depan.
“Iya nanti ada, segera. Tapi tidak perlu diumumin, baru mau bertugas, tahun depan,” ujar Airlangga ketika dikonfirmasi.
Airlangga membenarkan beberapa nama pengusaha yang akan didapuk menjadi staf khusus dan tim ahlinya. Nama-nama yang akan menjadi Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, yaitu Umar Juoro, I Gusti Putu Suryawirawan, Reza Yamora Siregar, dan Mohamad Jusuf Hamka
Sementara untuk Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, tokoh yang terlibat Raden Pardede, Bustanul Arifin, Lin Che Wei, Dimas Oky Nugroho, dan Taufik Mappaenre Maroef. Kemudian, Tim Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian diisi oleh Shinta Widjaja Kamdani, Franky Sibarani, Sanny Iskandar, Jonathan Thahir, Ngakan Timur Antara, dan Edy Putra Irawady.
Mantan menteri perindustrian era Kabinet Kerja itu mengatakan para anggota staf khusus akan digaji oleh Kemenko Perekonomian. Sementara anggota tim ahli tidak digaji oleh negara.
“Bukan dari negara. Mereka ada honor, ada gaji sendiri. Staf khusus yang dari Kemenko Perekonomian,” tuturnya.
Sedangkan soal kantor, ia mengatakan beberapa diantara mereka akan ikut berkantor di Kemenko Perekonomian. Namun, beberapa diantaranya tidak berkantor, melainkan hanya membantu Airlangga dari luar.
Kendati begitu, ia tidak merinci siapa-siapa saja yang akan berkantor di Kemenko Perekonomian dan mana yang tidak. Lebih lanjut, ia mengatakan para staf khusus dan tim ahli ekonomi sengaja direkrut untuk membantunya dalam membuat kajian dan percepatan implementasi kebijakan ekonomi.
Beberapa kebijakan yang akan dikerjakan oleh para staf khusus dan tim ahli, yaitu program mandatori B30 dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Lalu, penurunan defisit neraca perdagangan, omnibus law, hingga daftar positif investasi (positive list).
“Jadi ini seperti konsultansi, berbasis project. Salah satunya B30 quick win. KUR juga kemarin udah diputusin,” ungkapnya.(cnn)
Discussion about this post