[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id– Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mendukung kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengimbau dunia usaha di ibu kota untuk menutup sementara operasional dan mengizinkan karyawan bekerja di rumah demi menghindari penyebaran virus corona. Namun, dukungan itu disertai dengan sejumlah catatan.
“Artinya begini, bahwa itu menjadi salah satu cara untuk mengatasi penyebaran virus corona sih kami pasti akan dukung,” kata Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial Antonius Joenoes Supit.
Kendati demikian, Anton mengingatkan ada golongan pekerja yang menerima upah secara harian. Artinya, jika tidak bekerja, mereka tidak akan menerima upah untuk membiayai kehidupan sehari-hari”.
Kita tahu kalau golongan kurang beruntung, yang mana dia harus kerja hari itu untuk makan hari itu, yang keliling dan lain-lain ini kan juga perlu dibantu,” ujarnya.
Pria yang juga pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ini kemudian mencontohkan pemerintah China mengimbau untuk tidak melakukan kegiatan tapi di saat yang sama juga memberikan bantuan makanan, pengobatan, dan lain-lain.
Selain itu, dia juga menekankan bahwa pemerintah perlu mengutamakan pemberian insentif dan perlindungan untuk golongan yang tidak mampu.
“Memang ini sifatnya hanya imbauan, tetapi faktor sosialnya patut dipikirkan. Orang-orang yang memerlukan perhatian semestinya dipikirkan juga bagaimana mereka bisa melanjutkan kehidupan sehari-hari. Jadi tidak lepas tangan, harus ada tanggung jawab memberi apakah itu bantuan langsung tunai, harus dipikirkan,” ucap dia.
Anton pun menyarankan sebelum diumumkan, pemerintah telah mempertimbangkan kesiapan dari segi logistik hingga fasilitas kesehatan.
Pria yang juga pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ini kemudian mencontohkan pemerintah China mengimbau untuk tidak melakukan kegiatan tapi di saat yang sama juga memberikan bantuan makanan, pengobatan, dan lain-lain.
Selain itu, dia juga menekankan bahwa pemerintah perlu mengutamakan pemberian insentif dan perlindungan untuk golongan yang tidak mampu.
“Memang ini sifatnya hanya imbauan, tetapi faktor sosialnya patut dipikirkan. Orang-orang yang memerlukan perhatian semestinya dipikirkan juga bagaimana mereka bisa melanjutkan kehidupan sehari-hari. Jadi tidak lepas tangan, harus ada tanggung jawab memberi apakah itu bantuan langsung tunai, harus dipikirkan,” ucap dia.
Anton pun menyarankan sebelum diumumkan, pemerintah telah mempertimbangkan kesiapan dari segi logistik hingga fasilitas kesehatan. (cnn)
Discussion about this post