KeuanganNegara.id– Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengingatkan pentingnya kepemimpinan dan integrasi teknologi dalam organisasi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN).
Hal ini ia kemukakan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) 2019 di Wisma Perdamaian, Semarang, Jawa Tengah.
Ia menekankan bahwa para pimpinan di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) harus mampu memahami apa tugas dan organisasinya, memahami stafnya serta sumber daya yang dimiliki.
“Para pimpinan adalah orang-orang yang setiap hari berinteraksi dengan jajaran dibawah anda. Di tangan Anda lah Kemenkeu bergantung pada bagaimana pengelolaan Sumber Daya Manusia ke depan,” ujar Menkeu.
Menkeu juga mengatakan bahwa ia mendukung adanya investasi di dalam pembangunan sistem dan desain IT, namun Menkeu juga mengingatkan untuk tidak mengesampingkan budaya organisasi dan bisnis proses yang ada karena hal ini tidak dapat berdiri sendiri.
“Tolong di dalam mendesain ini, prosesnya dilakukan secara bottom-up melalui feedback dari bawah, memahami organisasi awal dan psikologis serta kulturalnya, dan kemudian mengintegrasikan dengan teknologi apa yang harus dilakukan. Jangan sampai waktu kita membuat transformasi digital bisnis, kita terlepas dari tujuan awalnya dan kita lupa terhadap roh dari organisasi itu sendiri,” pesannya.
Pada kesempatan yang sama, Menkeu juga menyampaikan bahwa kehadiran teknologi informasi memberikan banyak sekali pilihan dan imajinasi yang bisa memberikan kemudahan dalam kehidupan kita sehari-hari. Maka dari itu, Menkeu mengatakan untuk sebaik mungkin menggunakan imajinasi dalam membangun sistem yang diinginkan supaya optimal dalam membantu pelaksanaan tugas.
“Pikirkan dengan suatu imajinasi yang cukup panjang karena pada revolusi industri 4.0 digital teknologi masih pada tahap yang sangat awal serta kita tahu bahwa teknologi bisa berkembang dengan sangat cepat,” tambah Menkeu.
Menkeu juga menyampaikan harapannya bahwa suatu saat dengan proses digitalisasi bisa mendokumentasikan selurut aset kekayaan negara bahkan secara geospasial sehingga mudah untuk diketahui lokasinya secara detail. Menkeu juga berharap data yang ada bisa secara lengkap menjelaskan mengenai status aset, kondisi aset, penanganan yang sedang dilakukan dan nilai aset tersebut.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Isa Rachmatarwata memaparkan Roadmap DJKN strategi 10 tahun ke depan untuk mengoptimalkan modal Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dalam paparannya, Dirjen KN menyampaikan lima poin yang ingin dicapai yaitu: (1) Enterprise Architecture (EA) DJKN; (2) Pengimplementasian e-office secara menyeluruh; (3) IT based services dalam manajemen aset; (4) Pengelolaan investasi Pemerintah berbasis IT yang handal; dan (5) Pusat data yang integratif dan handal untuk berbagai kepentingan. (kemenkeu)
Discussion about this post