[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menghadapi serangan virus corona (covid-19) di Indonesia. Beberapa karyawan perseroan pelat merah bahkan sudah terinfeksi virus tersebut diantaranya dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).
BNI mengonfirmasi satu orang karyawan perusahaan positif terinfeksi virus corona pada Senin (16/3) lalu. Hal tersebut memicu perusahaan untuk menerapkan penyesuaian sistem kerja yang memitigasi penyebaran virus corona.
Perusahaan menetapkan tiga penyesuaian sistem kerja, yaitu split operation, shift operations, dan work from home yang berlaku sejak Selasa (17/3) lalu.
Split dan shift operation atau operasi kerja bergilir diberlakukan untuk fungsi yang terkait dengan operasional utama dan layanan perbankan. Sementara itu, posisi lainnya diterapkan sistem work from home atau bekerja dari rumah pada daerah yang telah ditetapkan sebagai daerah dengan kondisi risiko tinggi.
Bank pelat merah itu juga menutup dua kantor cabangnya di Kramat dan Jakarta Kota pada Rabu (28/3).Penutupan sejalan dengan langkah sanitasi di kedua lokasi.
Gedung BNI Kramat ditutup lantaran satu karyawan meninggal dunia, sedangkan gedung di Jakarta Kota dikarenakan salah satu pegawainya menjadi suspect corona dan saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit.
Direktur Layanan dan Jaringan BNI Adi Sulistyowati mengatakan untuk satu kasus di Gedung BNI Kramat, petugas kesehatan masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait penyebab meninggalnya pegawai. Artinya, manajemen belum bisa memastikan apakah pegawai tersebut meninggal karena penyakit covid-19.
Sementara itu, Bank Mandiri juga telah menyatakan satu orang karyawannya diduga terinfeksi virus corona pada Senin (16/3) lalu. Informasi terakhir, karyawan yang berkantor di Cabang Kyai Tapa, Jakarta Barat, itu diperiksa lebih lanjut dan sampai saat ini belum diketahui hasil pemeriksaan tersebut.
Untuk mencegah penyebaran virus corona, akhirnya bank berlogo pita emas itu mengimbau nasabah untuk menggunakan aplikasi Mandiri Online untuk memenuhi kebutuhan transaksi keuangan nasabah. Perseroan juga mengalihkan operasional kantor cabang dari Kyai Tapa ke S Parman.
Selanjutnya, Telkom yang mengonfirmasi suspect virus corona yang meninggal dunia pada Selasa (3/3) di Rumah Sakit dr. Hafiz (RSDH) Cianjur adalah salah satu karyawan mereka.
Sebagai catatan, suspect corona adalah istilah medis yang menyatakan seorang pasien diduga mengidap corona, tapi belum bisa dipastikan positif atau negatif.
Sebagai respons kejadian tersebut, perseroan lebih mengintensifkan upaya preventif termasuk menurunkan tenaga medis dari Yayasan Kesehatan Telkom di setiap lokasi kerja karyawan untuk melakukan pemeriksaan awal guna pencegahan secara lebih dini.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sendiri telah mengimbau implementasi sikap menjaga jarak (social distancing) di beberapa perusahaan BUMN yang berkaitan dengan pelayanan publik sebagai upaya mengurangi kemungkinan penyebaran virus corona (covid-19).
“Berbagai BUMN yang memiliki bisnis berkaitan dengan pelayanan publik mulai menerapkan sosial distancing dalam mengantisipasi penyebaran virus corona,” kata Erick melalui keterangan tertulis, Kamis (19/3) kemarin.
Implementasi tersebut di antaranya dilakukan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I) dan Angkasa Pura II (AP II). Operator bandara pelat merah itu menerapkan social distancing di bandara dengan memasang sejumlah garis kuning di lantai yang berjarak 1 meter sebagai penanda batas antrian bagi penumpang pesawat.
Selain itu, di setiap lift di terminal penumpang juga telah diberi batas berdiri bagi masing-masing individu. Ketika berada di dalam lift, setiap individu dilarang bertatap muka langsung atau wajib menghadap ke dinding dan pintu lift.
Hal yang sama juga diimplementasi di area pemeriksaan saat masuk ke area check in, setiap security check point, antrean masuk ke dalam lift, pemeriksaan boarding pass, antrean di fix bridge dan garbarata serta antrean pengambilan bagasi dan antrean taksi.
Mereka juga melakukan penataan kembali kursi di ruang tunggu (boarding lounge) dengan mengatur jarak yang cukup di antara penumpang.
Selain di bandara, social distancing juga dilakukan di beberapa pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelindo II (Persero) dan PT PELNI (Persero) dengan penerapan konsep serupa di lokasi mengantri untuk masuk ke atas kapal, ruang tunggu penumpang, hingga di dalam lift terminal penumpang di pelabuhan.
Di sisi lain, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengimplementasikan social distancing di setiap stasiun kereta, salah satunya di Stasiun Pasar Senen. Penerapan tersebut diberlakukan melalui pemberian tanda batas antrian yang ditempel di counter pembelian tiket, counter self check-in, dan antrian penumpang saat boarding. (msn)
Discussion about this post