KeuanganNegara.id- PT Aneka Tambang Tbk (Persero) mencatat pertumbuhan kinerja operasi dan keuangan unaudited yang positif pada semester pertama 2019.
Antam mencetak laba bersih Rp365,75 miliar atau tumbuh 6 persen dibandingkan laba bersih pada semester pertama 2018 yakni Rp344,45 miliar.
Komponen terbesar utama pendapatan perusahaan berasal dari komoditas emas yang berkontribusi sebesar Rp9,61 triliun atau 67 persen dari total penjualan bersih.
“Total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai 979 kg (31.476 troy oz.). Tingkat volume penjualan emas Antam tercatat sebesar 15.741 kg (506.084 troy oz.) tumbuh sebesar 14 persen dibandingkan 1H18 yang mencapai 13.760 kg (442.394 troy oz.),” demikian keterangan tertulis Antam, Selasa (1/10).
Selain itu, pertumbuhan positif lainnya didukung oleh kinerja operasi dan penjualan feronikel yang mencapai 13.017 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 2 persen dibandingkan capaian produksi 1H18 sebesar 12.811 TNi.
“Sejalan dengan pertumbuhan volume produksi, penjualan feronikel pada 1H19 tercatat sebesar 13.157 TNi atau naik sebesar 5 persen dibandingkan periode 1H18 sebesar 12.579 TNi.”
Pada periode yang sama, kenaikan juga terjadi pada volume produksi bijih nikel sebesar 4,79 juta wet metric ton (wmt), atau naik sebesar 27 persen dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 3,77 juta wmt.
“Volume penjualan bijih nikel tercatat sebesar 3,90 juta wmt, tumbuh sebesar 103 persen dibandingkan dengan volume penjualan periode 1H18 sebesar 1,92 juta wmt,” demikian perseroan.
Pengembangan Hilirisasi Antam
Di sisi lain, PT Antam juga memiliki proyek kunci yang mencakup Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi (Line 1).
Hingga periode 1H19 realisasi konstruksi P3FH telah mencapai 97 persen. Nanti, dengan selesainya proyek pembangunan pabrik feronikel Haltim (Line 1) akan meningkatkan kapasitas total terpasang feronikel Antam.
Dalam hal pengembangan komoditas bauksit, saat ini Antam terus berfokus pada pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) bekerja sama dengan PT INALUM (Persero) yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar satu juta ton SGA per tahun (Tahap 1). (cnn)
Discussion about this post