Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Antisipasi Dampak Virus Corona, BI Pangkas Suku Bunga 25 Bps

Keuangan Negara Indonesia by Keuangan Negara Indonesia
2020-02-20
in Ekonomi, Nasional
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]

KeuanganNegara.id-Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan untuk memangkas tingkat suku bunga acuan (BI 7 Days Reverse Repo Rate/7DRR) ke 4,75 dari 5 persen pada Februari 2020. Terakhir, bank sentral memangkas suku bunga acuan pada Oktober 2019.

Penurunan sebesar 25 basis poin juga dilakukan terhadap tingkat suku bunga deposit facility dan lending facility menjadi masing-masing tetap di 4 persen dan 5,5 persen.

“Kebijakan moneter tetap akomodatif dan konsisten dengan prakiraan inflasi terkendali yang kisaran sasaran, stabilitas eksternal yang aman, serta sebagai langkah pre-emptive untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global sehubungan dengan terjadinya Covid-19,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam keterangan resmi.

Perry mengungkapkan strategi operasi moneter ditujukan untuk menjaga kecukupan likuiditas dan mendukung transmisi bauran kebijakan yang akomodatif.

Stabilitas sistem keuangan terjaga tercermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Desember 2019 sebesar 23,31 persen, dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang tetap rendah yakni 2,53 persen (gross) atau 1,18 persen (net).Berdasarkan catatannya, pertumbuhan kredit masih belum kuat, tercermin dari angka pertumbuhan kredit pada Desember 2019 sebesar 6,08 persen secara tahunan, yang menurun dari 7,05 persen pada November 2019.

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga belum kuat dan tercatat sedikit menurun dari sebesar 6,72 persen pada November 2019 menjadi 6,54 persen pada Desember 2019. Ke depan, fungsi intermediasi akan terus didorong sehingga dapat menopang momentum pertumbuhan ekonomi.

Kredit pada 2020 diprakirakan tumbuh dalam kisaran 9-11 persen sedikit lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya pada kisaran 10-12 persen sejalan dengan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020.

Selanjutnya, pertumbuhan kredit 2021 diprakirakan kembali meningkat pada kisaran 10-12 persen didorong oleh kenaikan pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, DPK pada 2020 dan 2021 diprakirakan tumbuh dalam kisaran 8-10 persen.

Sementara itu, kebijakan makroprudensial yang akomodatif ditempuh untuk mendorong pembiayaan ekonomi sejalan dengan siklus finansial yang di bawah optimal dengan tetap memerhatikan prinsip kehati-hatian.

Ke depan, BI akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif untuk menjaga tetap terkendalinya inflasi dan stabilitas eksternal, serta memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi.

“Koordinasi BI dengan pemerintah dan OJK terkait terus diperkuat guna mempertahankan stabilitas ekonomi, mendorong permintaan domestik, serta mempercepat reformasi struktural termasuk dalam memitigasi dampak virus corona,” ujarnya.(cnn)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]

KeuanganNegara.id-Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan untuk memangkas tingkat suku bunga acuan (BI 7 Days Reverse Repo Rate/7DRR) ke 4,75 dari 5 persen pada Februari 2020. Terakhir, bank sentral memangkas suku bunga acuan pada Oktober 2019.

Penurunan sebesar 25 basis poin juga dilakukan terhadap tingkat suku bunga deposit facility dan lending facility menjadi masing-masing tetap di 4 persen dan 5,5 persen.

“Kebijakan moneter tetap akomodatif dan konsisten dengan prakiraan inflasi terkendali yang kisaran sasaran, stabilitas eksternal yang aman, serta sebagai langkah pre-emptive untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global sehubungan dengan terjadinya Covid-19,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam keterangan resmi.

Perry mengungkapkan strategi operasi moneter ditujukan untuk menjaga kecukupan likuiditas dan mendukung transmisi bauran kebijakan yang akomodatif.

Stabilitas sistem keuangan terjaga tercermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Desember 2019 sebesar 23,31 persen, dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang tetap rendah yakni 2,53 persen (gross) atau 1,18 persen (net).Berdasarkan catatannya, pertumbuhan kredit masih belum kuat, tercermin dari angka pertumbuhan kredit pada Desember 2019 sebesar 6,08 persen secara tahunan, yang menurun dari 7,05 persen pada November 2019.

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga belum kuat dan tercatat sedikit menurun dari sebesar 6,72 persen pada November 2019 menjadi 6,54 persen pada Desember 2019. Ke depan, fungsi intermediasi akan terus didorong sehingga dapat menopang momentum pertumbuhan ekonomi.

Kredit pada 2020 diprakirakan tumbuh dalam kisaran 9-11 persen sedikit lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya pada kisaran 10-12 persen sejalan dengan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020.

Selanjutnya, pertumbuhan kredit 2021 diprakirakan kembali meningkat pada kisaran 10-12 persen didorong oleh kenaikan pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, DPK pada 2020 dan 2021 diprakirakan tumbuh dalam kisaran 8-10 persen.

Sementara itu, kebijakan makroprudensial yang akomodatif ditempuh untuk mendorong pembiayaan ekonomi sejalan dengan siklus finansial yang di bawah optimal dengan tetap memerhatikan prinsip kehati-hatian.

Ke depan, BI akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif untuk menjaga tetap terkendalinya inflasi dan stabilitas eksternal, serta memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi.

“Koordinasi BI dengan pemerintah dan OJK terkait terus diperkuat guna mempertahankan stabilitas ekonomi, mendorong permintaan domestik, serta mempercepat reformasi struktural termasuk dalam memitigasi dampak virus corona,” ujarnya.(cnn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Erick Thohir Tunjuk Carlo Tewu Bereskan ‘Perang’ 17 BUMN

Next Post

Airbus Akan Pangkas 2.300 Karyawan

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Airbus Akan Pangkas 2.300 Karyawan

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In