[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id- Bank Dunia (World Bank) memprediksi pertumbuhan ekonomi dalam negeri pada kuartal I 2020 di bawah 5 persen. Penyebaran wabah Virus Corona menjadi salah satu penyebab utama yang membuat ekonomi domestik rontok.
Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu mengatakan Virus Corona menyebabkan sektor pariwisata dan transportasi di Indonesia lesu. Sebab, pemerintah telah melarang penerbangan dari dan ke China seiring dengan penyebaran virus tersebut.
“Sudah diprediksi mungkin bisa sedikit di bawah 5 persen, tetapi tetap di antara angka itu (5 persen untuk pertumbuhan ekonomi),” ujar Mari di Kompleks Istana Kepresidenan, Bogor.
Maka itu, ia bilang kebijakan pemerintah yang akan memberikan insentif berupa harga tiket murah ke sejumlah kawasan yang biasa dikunjungi turis China bisa membantu sektor pariwisata. Dengan begitu, penurunannya tidak signifikan.
Namun, ia menyatakan pemerintah masih perlu menghitung dampak Virus Corona terhadap ekonomi dalam negeri. Jokowi mengaku belum bisa menyampaikan secara spesifik berapa persen pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia.”Ini bisa (dibantu) melalui insentif, melalui subsidi atau menciptakan agenda untuk pariwisata. Ini untuk membantu sektor perhotelan dan juga restoran,” kata Mari.
Selain itu, mantan Menteri Perdagangan era SBY ini juga melihat ekonomi dalam negeri masih bisa diselamatkan dengan konsumsi masyarakat. Sejumlah program bantuan sosial (bansos), seperti program keluarga harapan (PKH) dinilai mampu mengerek pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Tak hanya itu, Mari juga beranggapan sektor perdagangan di dalam negeri akan tumbuh positif. Ini karena pasar di Indonesia dinilai masih cukup besar.
“Bandingkan dengan Singapura, Hong Kong apalagi. Kalau dibandingkan dengan negara tetangga itu Indonesia punya pasar dalam negeri yang besar dan bisa mencari cara untuk tetap tumbuh 5 persen untuk satu tahun,” jelas dia.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan ekonomi Indonesia akan ikut terpukul oleh penyebaran wabah Virus Corona. Itu artinya, ekonomi domestik berpotensi kembali melambat tahun ini.
“Ya, apapun perlambatan perekonomian dunia itu pasti, semua menyampaikan hal yang sama. Kami berkata apa adanya, ini juga termasuk Indonesia (sebagai negara yang terkena imbas dari Virus Corona),” ungkap Jokowi.
Sebagai catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada 2019 hanya tumbuh 5,02 persen. Realisasinya melambat ketimbang 2018 lalu yang mencapai 5,17 persen dan di bawah target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 yang sebesar 5,3 persen.
Sementara, pertumbuhan ekonomi khusus kuartal IV 2019 hanya 4,97 persen. Angkanya jauh lebih melambat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang masih di atas 5 persen, yakni 5,18 persen.
Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen dalam APBN 2020. Jokowi belum bisa memastikan apakah target itu akan direvisi dalam waktu dekat.
Sebagai catatan, Mari Elka Pangestu ditunjuk sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia pada 17 Januari lalu. Mari Elka akan resmi menjabat pada 1 Maret 2020.(cnn)
Discussion about this post