KeuanganNegara.id– Bank Indonesia (BI) menyatakan kantor perwakilan di Kota Jayapura, Papua tetap beroperasi normal meski terjadi kerusuhan di daerah tersebut. Meski begitu, bank sentral nasional akan terus memantau operasional perwakilan di Papua sampai beberapa waktu ke depan.
Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan operasi normal tetap diberlakukan di kantor perwakilan BI Jayapura karena masyarakat masih membutuhkan layanan. Khususnya, layanan yang bersifat penting, seperti kliring.
“Kami tetap normal hanya untuk operasional yang kritikal. Tapi kami terus pantau karena (kerusuhan) masih terjadi,” ungkap Onny di Kompleks Gedung BI, Jumat (30/8). Menurutnya, status operasi normal masih akan berlaku sampai ada penyesuaian hasil evaluasi dari para petinggi kantor perwakilan BI di Jayapura. Bila memang diperlukan, baru ada perubahan status.
“Nanti akan ada titik kami tentukan untuk tidak beroperasi, tapi itu nanti ditetapkan oleh satuan kerja manajemen keberlangsungan tugas, bukan di kami, kami menunggu dari sana. Mereka yang tetapkan status waspada dan lainnya,” terangnya.
Kendati begitu, Onny belum bisa memberi kepastian apakah area kantor perwakilan BI turut menjadi sasaran perusakan massa. “Sejauh ini kami terus rapat, tapi saya belum dapat informasi terbaru,” imbuhnya.
Berdasarkan pantauan ANTARA, kondisi Kota Jayapura masih belum menentu usai kerusuhan yang terjadi pada Kamis (29/8) pagi hingga petang kemarin. Unjuk rasa itu membuat para warga, termasuk perempuan, menggelar ronda untuk menjaga keamanan lingkungan di sekitar mereka.
Para warga tersebut secara bergiliran ronda pada malam hari. Mereka ronda dalam keadaan gelap. Sebagian besar warga lainnya masih bertahan di kantor atau fasilitas milik negara karena tidak dapat pulang ke kediamannya pada Kamis malam karena kondisi keamanan masih belum kondusif. (cnn)
Discussion about this post