[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan neraca transaksi berjalan kuartal III-2020 mencatat surplus. Hal ini dipengaruhi perbaikan ekspor dan penyesuaian impor sejalan permintaan domestik yang belum kuat.
“Ketahanan sektor eksternal Indonesia pada kuartal III-2020 tetap terjaga, di tengah dinamika penyesuaian aliran modal global,” ujar Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bank Indonesia Periode Oktober 2020 secara virtual di Jakarta.
Menurut Perry, prakiraan ini juga didorong potensi kenaikan surplus neraca perdagangan kuartal ketiga yang relatif besar dibandingkan dengan surplus pada kuartal sebelumnya. Pada Juli-Agustus 2020, neraca perdagangan mencatat surplus sebesar USD5,57 miliar.
“Dengan prospek surplus neraca transaksi berjalan tersebut dan surplus neraca finansial, secara keseluruhan neraca pembayaran pada kuartal III-2020 diprakirakan mengalami surplus, meskipun terdapat aliran keluar investasi portofolio asing (net outflows) sebesar USD1,24 miliar,” urai dia.
Adapun pada awal Oktober 2020, aliran masuk modal asing secara berangsur membaik sehingga per 9 Oktober 2020 tercatat net inflowssebesar USD0,33 miliar. Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2020 juga tetap tinggi, yakni USD135,2 miliar, setara pembiayaan 9,5 bulan impor atau 9,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
“Ke depan, defisit transaksi berjalan keseluruhan tahun 2020 diprakirakan tetap rendah, di bawah 1,5 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto), sehingga terus mendukung ketahanan sektor eksternal,” pungkas Perry.(msn)
Discussion about this post