[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengaku memegang data lahan sawah Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai acuan. Ia menyebut data harus satu mengikuti BPS.
“Ya, jadi kalau ada yang salah, saya tinggal menunjukkan yang salah ya BPS dong,” ujarnya dalam acara Ngopi BUMN di Kementerian BUMN di Jakarta, Jumat (1/11).
Dengan menjadikan data BPS sebagai acuan, ia mengatakan pihak-pihak berkaitan tidak akan gegabah dalam menentukan kebutuhan impor beras. Bahkan, impor akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
Menurutnya, jika data menunjukkan tidak perlu impor, maka kebijakan impor tidak akan dilakukan. Sebaliknya, jika data menunjukkan perlu impor, maka ia tak memiliki alasan untuk menolak.
“Itu penelitiannya ya, evaluasinya BPS ya, harus kita percaya dong,” tutur Buwas.
Sebelumnya, mantan Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebut data lahan sawah yang diolah BPS bersama Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) melalui skema Kerangka Sampel Area (KSA) tidak akurat. Bahkan, ia menyebut ketidakakuratan itu mencapai 92 persen.
Namun, Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju Syahrul Yasin Limpo menyebut akan memperbaiki data citra satelit tersebut dengan menjadikan satu semua data yang akan diklarifikasi. Rencananya perbaikan data sendiri akan dimulai dengan memfokuskan data dari kecamatan-kecamatan. (cnn)
Discussion about this post