KeuanganNegara.id- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Kamis (3/10). Pelemahan kinerja sektor manufaktur AS diramal akan membebani pasar ekuitas sehingga menekan pergerakan indeks.
Institute for Supply Management (ISM) menuturkan indeks manufaktur AS turun 1,3 poin ke 47,8 pada September kemarin. Data pertumbuhan manufaktur tersebut merupakan level terendah dalam lebih dari 10 tahun terakhir.
Pelemahan kinerja tersebut dipicu perang dagang yang membebani ekspor AS. Pelemahan kinerja sektor manufaktur AS tersebut meningkatkan kekhawatiran pasar atas kondisi ekonomi global di kuartal III 2019.
“Data manufaktur AS menunjukkan hasil di bawah ekspektasi,” kata Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam risetnya, Kamis (3/10).
Ia memprediksi IHSG akan melaju di rentang support 5.985-6.020 dan resistance 6.122-6.189. Secara teknikal, sambung dia, IHSG menunjukkan potensi koreksi.
“Namun, rentang pelemahan terlihat mulai menipis,” tuturnya.
Sementara itu, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya meramal indeks akan bergerak cenderung konsolidasi wajar.
“Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi beli dengan target jangka menengah hingga panjang,” tuturnya.
Ia memproyeksi IHSG akan bergerak di posisi 6.002-6.241. Pada perdagangan Rabu (2/10) IHSG terpantau melemah. Indeks ditutup di level 6.055 turun 82,82 poin atau 1,35 persen.
Saham utama Wall Street kompak melemah. Dow Jones turun 1,86 persen menjadi 26.078. Sedangkan S&P 500 turun 1,79 persen menjadi 2.887. Sementara itu,Nasdaq Composite turun 1,56 persen menjadi 7.785. (cnn)
Discussion about this post