Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Defisit APBN Juli 1,4 Persen Efek Ekonomi Global

Keuangan Negara Indonesia by Keuangan Negara Indonesia
2019-08-26
in Ekonomi, Nasional
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id- Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp183,7 triliun atau 1,4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) per 31 Juli 2019. Posisi defisit anggaran Juli 2019 lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar Rp135,8 triliun atau 0,84 persen terhadap PDB.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pelebaran defisit terjadi karena realisasi belanja negara meroket. Sementara itu, penerimaan negara tak mampu menyeimbangkan laju belanja karena tekanan gejolak ekonomi global, seperti ketidakpastian ekonomi hingga fluktuasi harga komoditas di pasar internasional.

“Realisasi defisit tidak serendah yang direncanakan karena penerimaan negara lebih lemah dan belanja negara yang sangat kuat. Realisasi semua pos penerimaan memperlihatkan ekonomi kita tertekan gejolak ekonomi global karena ekspor turun dan harga komoditas bergejolak turun,” ujar Sri Mulyani di Kementerian Keuangan.

Dari sisi penerimaan, kantong keuangan negara telah terisi sebanyak Rp1.052,8 triliun atau 48,6 persen dari target penerimaan senilai Rp2.165,1 triliun pada akhir tahun. Pos penerimaan negara tumbuh 5,9 persen pada bulan ini atau lebih rendah dari Juli 2018 yang mencapai 16,5 persen.

Penerimaan berasal dari pendapatan negara yang mencapai Rp1.052 triliun dan hibah Rp800 miliar. Pendapatan negara disumbang oleh kantong perpajakan Rp810,7 triliun atau 45,4 persen dari target Rp1.786,4 triliun.

Rinciannya, belanja K/L sebesar Rp419,9 triliun atau 49,1 persen dari target Rp855,4 triliun. Pos belanja ini tumbuh 11,7 persen atau lebih rendah dari tahun lalu sebesar 14,3 persen. Pos yang selama ini menjadi penopang utama pendapatan negara itu hanya tumbuh 6,1 persen pada bulan lalu. Padahal, pada Juli 2018 mampu tumbuh hingga kisaran 16,2 persen.

“Meski begitu, dengan gejolak ekonomi global saat ini, penerimaan perpajakan masih cukup baik,” katanya. Kemudian, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp241,3 triliun atau sudah mengisi 63,8 persen dari target Rp378,3 triliun. Penerimaan pos ini tumbuh 14,2 persen, namun lagi-lagi lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu mencapai 22,7 persen.

Di sisi lain, realisasi belanja sudah mencapai Rp1.236,5 triliun atau 50,2 persen dari target Rp2.461,1 triliun. Belanja negara tumbuh 7,9 persen atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yang hanya 7,7 persen.

“Kalau tahun ini yang kuat justru belanja ke daerah, sedangkan tahun ini belanja kementerian/lembaga masih tumbuh, tapi lebih rendah dari tahun lalu,” jelasnya. Kemudian, belanja non K/L baru emncapai Rp341,6 triliun atau 43,9 persen dari target Rp778,9 triliun. Realisasi ini tumbuh 6,4 persen atau merosot tajam dari tahun lalu yang mencapai 16,4 persen.

Sementara belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) mencapai Rp475,1 triliun atau 57,7 persen dari target Rp826, 8 triliun. TKDD tumbuh 5,9 persen dari sebelumnya minus 2,3 persen.

Sumbangan TKDD berasal dari transfer ke daerah yang mencapai Rp433,2 triliun atau 57,2 persen dari target Rp756,8 triliun dengan pertumbuhan mencapai 4,9 persen. Sedangkan realisasi dana desa sudah mencapai Rp41,9 triliun atau 59,8 persen dari target Rp70 triliun dengan pertumbuhan mencapai 16,8 persen.

Lebih lanjut, keseimbangan primer berada di posisi minus Rp25,1 triliun atau melebar dari target hanya minus Rp20,1 triliun. Kemudian selisih anggaran (silpa) berada di angka Rp46 triliun.

“Realisasi Silpa karena ada pembiayaan yang sifatnya front loading (penarikan pembiayaan di awal tahun),” tuturnya.  Kendati defisit melebar dan kian mendekati target defisit pada tahun ini sebesar 1,84 persen dari PDB, namun Sri Mulyani memastikan kementeriannya akan tetap menjaga agar realisasi defisit tetap sehat. Hal ini akan dilakukan dengan pengelolaan APBN yang semakin kredibel dan akurat. (cnn)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
Previous Post

Pengusaha Minta Bank Turunkan Margin Bunga Bersih ke 3,5 Persen

Next Post

Sri Mulyani Akui Risiko Ekonomi Global Meningkat

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Sri Mulyani Akui Risiko Ekonomi Global Meningkat

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In