[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali mencopot bos perusahaan pelat merah. Terbaru, pencopotan dilakukan terhadap bos PT Perusahaan Gas Negara (Persero) atau PGN.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PGN yang digelar Jumat (15/5) ini, kursi bos PGN yang dipegang Gigih Prakoso diberikan ke Suko Hartono.
Jika dihitung, pencopotan bos PGN dan perombakan direksi BUMN merupakan yang ke-15 sejak ia menjadi menteri BUMN selama setengah tahun ini. Lalu, siapa yang lainnya.
1. PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Perusahaan transportasi pelat merah ini memiliki Direktur Baru pada 8 Mei lalu. Direktur Utama yang sebelumnya ditempati oleh Edi Sukmoro oleh Erick Thohir diberikan ke Didiek Hartantyo.
Ia bukanlah orang baru di KAI. Didiek bergabung dengan perusahaan pelat merah itu pada 25 Januari 2016 lalu sebagai Direktur Keuangan.
Jauh sebelum itu, rupanya Didiek juga sempat mengecap karir di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
2. PT Inalum (Persero)
Mantan Wakil Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI) Orias Petrus Moedak didapuk menjadi Direktur Utama PT Inalum (Persero) atau bos holding pertambangan pada November 2019 lalu. Orias menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang sebelumnya ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi wakil Menteri BUMN.
3. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk resmi menunjuk Irfan Setiaputra sebagai direktur utama menggantikan Ari Askhara.
Ari dipecat Erick karena tersandung dalam kasus penyelundupan sepeda motor Harley-Davidson lewat pesawat Garuda pada Januari lalu. Nama Irfan sebagai calon dirut Garuda Indonesia memang santer terdengar sebelum rapat digelar.
Irfan bukan orang baru di perusahaan pelat merah. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai direktur utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau INTI periode Maret 2009-Juli 2012.
4. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Erick menggeser menggeser Pahala Mansury dari Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) ke kursi Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN. Selain Pahala, Erick juga menunjuk Chandra Hamzah menduduki kursi Komisaris Utama BTN.
5. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Royke Tumilaar resmi menjabat menjadi Direktur Utama Bank Mandiri pada 9 Desember 2019 lalu. Penunjukan resmi dirinya dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Mandiri.
Royke menggantikan Kartika Wirjoatmodjo yang ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Wakil Menteri BUMN mendampingi Erick Thohir. Royke bukan nama baru di Bank Mandiri. Saat ini dia menjabat sebagai Direktur Corporate Banking Bank Mandiri.
6. PT PLN (Persero)
Beberapa bulan lalu, Erick mengangkat mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Zulkifli Zaini menjadi dirut baru PT PLN (Persero). Zulkifli menggantikan Dirut Sofyan Basir dan Plt Dirut Sripeni Inten Cahyani.
Zulkifli lama berkarir sebagai bankir. Setelah mendapatkan gelar insinyur dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1980, Zulkifli meneruskan pendidikannya hingga mendapatkan gelar MBA dari Universitas Washington pada 1994.
Dirasa belum cukup, Erick pun turut membongkar jajaran direksi PLN lagi kemarin. Ia mengangkat empat direksi baru PLN dan memberhentikan dengan hormat empat direksi lainnya.
7. PT Antam (Persero) Tbk
Desember lalu, Erick Thohir pun merombak jajaran direksi Antam. Dana Amin didapuk sebagai direktur utama perusahaan menggantikan Arie Prabowo Ariotedjo yang diberhentikan dengan hormat oleh pemegang saham.
Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Jakarta.
Selain delapan bumn di atas. Erick Thohir pun turut merombak dan mengangkat direktur baru untuk tujuh BUMN lainnya yakni:
9. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
10. PT Bahana Pembiayaan Usaha Indonesia (BPUI)
11. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
12. PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
13. PT Perkebunan Nusantara III Holding (Persero)
14. PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero)
15. PT Pertani (Persero)
Di samping 15 BUMN yang memiliki bos baru. Sejumlah perusahaan pelat merah pun telah memiliki komisaris baru. Tak berhenti di situ, Erick pun akan melebur sebagian besar anak usaha BUMN agar terjadi efisiensi.(cnn)
Discussion about this post