KeuanganNegara.id-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi balik arah menguat pada perdagangan Jumat (15/11). Namun, penguatannya terbatas di tengah bayangan sentimen global, seperti perang dagang.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan mengatakan investor masih menanti hasil negosiasi dagang AS-China. Pasalnya, hingga saat ini dua negara belum menemui kesepakatan dagang.
“Selain itu, terdapat tekanan dari pernyataan The Fed yang mengatakan tidak akan menurunkan suku bunga,” kata Dennies.
Secara teknikal, lanjutnya, IHSG mengindikasikan potensi penguatan jangka pendek. Ia memprediksi IHSG bergerak di level support 6.020-6.059 dan resistance 6.142-6.186.
IHSG terpantau melemah pada perdagangan Kamis (13/11). Indeks ditutup di level 6.098 turun 43,55 poin atau 0,71 persenSebaliknya, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi meramalkan IHSG melanjutkan koreksi. Menurut dia, indeks akan dipengaruhi data ekonomi global. Data terbaru menyebutkan ekonomi Jepang hanya tumbuh 0,2 persen pada kuartal III 2019.
Angka ini melambat tajam dari 1,8 persen di kuartal sebelumnya. “Investor mencerna data ekonomi dari seluruh dunia,” ucapnya.
Ia memperkirakan indeks saham melaju di rentang support 6.085 dan resistance 6.125. IHSG, lanjutnya, berpeluang kembali tembus di atas 6.100 sebagai level psikologis aman. Sementara itu, saham-saham utama Wall Street mayoritas melemah. Indeks Dow Jones turun 0,01 persen ke posisi 27.781 dan Nasdaq Composite turun 0,04 persen menjadi 8.479. Sedangkan, S&P 500 naik 0,08 persen ke level 3.096. (cnn)
Discussion about this post