[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Harga jual emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berada di posisi Rp742 ribu per gram pada Senin (11/11). Posisi itu naik Rp1.000 dari Rp741 ribu per gram pada Minggu (10/11).
Sementara harga pembelian kembali (buyback) stagnan di Rp658 ribu per gram pada hari ini. Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp395,5 ribu, 2 gram Rp1,43 juta, 3 gram Rp2,12 juta, 5 gram Rp3,53 juta, 10 gram Rp6,99 juta, 25 gram Rp17,38 juta, dan 50 gram Rp34,68 juta.
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp69,3 juta, 250 gram Rp175 juta, 500 gram Rp349,8 juta, dan 1 kilogram Rp701,6 juta. Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen. Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.464 per troy ons atau menguat 0,08 persen.
Sementara harga emas di perdagangan spot menguat 0,28 persen ke US$1.463,04 per troy ons pada pagi ini. Analis Maxco Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan pergerakan harga emas di pasar internasional masih menguat tipis berkat bantahan Presiden AS Donald Trump atas kesepakatan tarif dengan China. Hal ini memberikan ketidakpastian lagi di pasar.
“Harga emas spot menunggu perkembangan AS-China. Tapi kalau emas fisik cenderung turun dan saat ini murah untuk dibeli kembali,” ungkap Suluh.
Di sisi lain, aset berisiko seperti saham sudah memasuki masa jenuh beli aliasoverbought. Hal ini membuat pelaku pasar saham mungkin akan melakukan aksi ambil untung (profit taking).
Suluh memperkirakan harga emas di pasar internasional akan bergerak di kisaran US$1.448 sampai US$1.488 per troy ons pada hari ini. Sementara harga emas ke depan akan dipengaruhi oleh kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve dan rilis data penjualan ritel AS. (cnn)
Discussion about this post