KeuanganNegara.id– Harga minyak jatuh lebih dari 4,5 persen pada perdagangan Rabu (7/8). Pasar khawatir permintaan minyak turun akibat perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.
Mengutip Reuters, harga minyak Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate (WTI) anjlok 4,7 persen menjadi US$51,09 per barel dan minyak berjangka Brent turun 4,6 persen ke level US$56,23 per barel.
Harga minyak telah jatuh sejak awal sesi perdagangan kemarin. Bukan hanya karena kekhawatiran akibat perang dagang, tapi peningkatan stok minyak AS sebanyak 2,4 juta barel turut menambah sentimen negatif untuk harga minyak.
Harga minyak berjangka Brent sudah turun hampir 14 persen sejak pekan lalu. Hal ini tejadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk menambah tarif untuk barang impor China mulai 1 September 2019 mendatang.
“Harga terus diperdagangan rendah di tengah kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan minyak dan pertumbuhan ekonomi akibat perang dagang,” kata Gene McGillian selaku Wakil Presiden Riset Pasar Tradition Energy, dikutip Kamis (8/8).
Pekan ini, Energy Information Administration (EIA) memangkas prediksi konsumsi minyak mentah dan bahan bakar cair global sebesar 0,1 persen pada 2019 dan 2020.
Sementara, produksi minyak mentah AS diproyeksi naik 1,28 juta barel per hari menjadi 12,27 juta barel per hari tahun ini. “Pasar merespons data tersebut,” ungkap Direktur Energi Berjangka di Mizuho Robert Yawger. (cnn)
Discussion about this post