[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Senin (11/11). Data perekonomian Indonesia pada kuartal III 2019 diramal akan menjadi katalis penopang indeks.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan data defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang menurun dari 2,93 persen terhadap PDB pada kuartal II 2019 menjadi 2,66 persen pada kuartal III cukup positif. Penurunan CAD terjadi akibat berkurangnya impor minyak dan gas.
Hingga akhir tahun, Bank Indonesia memproyeksikan defisit transaksi berjalan 2019 pada 2,5 persen-3 persen dari PDB.
“Langkah-langkah pemerintah untuk mengendalikan impor, seperti implementasi mandat biofuel B20, telah membantu mempersempit defisit neraca berjalan,” kata Lanjar.
Ia memprediksi IHSG akan bergerak di level support 6.126-6.152 dan resistance 6.192-6.206.
“Diperkirakan penguatan akan terbatas dan hanya bersifat sementara,” katanya.
IHSG terpantau menguat pada perdagangan Jumat (8/11). Indeks ditutup di level 6.177 naik 12,36 poin atau 0,20 persen. Sementara itu, saham-saham utama Wall Street kompak menguat. Indeks Dow Jones naik 0,02 persen ke level 27.681, S&P 500 menguat 0,26 persen ke level 3.093, dan Nasdaq Composite naik 0,48 persen menjadi 8.475. (cnn)
Discussion about this post