[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Rupiah berada pada posisi Rp13.988 per dolar AS pada Rabu (18/12) sore. Posisi tersebut menguat sebesar 0,06 persen dibandingkan nilai pada penutupan perdagangan pada Selasa (17/12).
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.007 per dolar AS atau menguat dibandingkan posisi Selasa (17/12), yang di Rp14.018 per dolar AS.
Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, lira Turki melemah 0,23 persen, won Korea 0,22 persen, dolar Taiwan 0,16 persen, dan rupee India 0,13 persen.
Pelemahan juga terjadi pada Peso Filipina sebesar 0,08 persen, dan Dolar Singapura sebesar 0,04 persen. Sementara itu, penguatan hanya terjadi pada Ringgit Malaysia sebesar 0,11 persen, Baht Thailand 0,10 persen, serta Yen Jepang sebesar 0,04 persen.
Untuk dolar Hong Kong dan yuan China tak bergerak terhadap dolar AS.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah disebabkan oleh sentimen positif dari kebijakan The Fed yang mempertahankan suku bunga acuan mereka. Kabar tersebut menopang pergerakan rupiah hingga menguat.
“Presiden The Fed Dallas Robert Kaplan menegaskan bahwa suku bunga akan ditahan kecuali jika ada perubahan besar dalam prospek ekonomi AS,” kata Ibrahim saat dihubungi.
Ibrahim memperkirakan rupiah melanjutkan penguatannya pada Kamis (19/12) besok ke kisaran level Rp13.954 hingga Rp12.000 per dolar AS.(cnn)
[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Rupiah berada pada posisi Rp13.988 per dolar AS pada Rabu (18/12) sore. Posisi tersebut menguat sebesar 0,06 persen dibandingkan nilai pada penutupan perdagangan pada Selasa (17/12).
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.007 per dolar AS atau menguat dibandingkan posisi Selasa (17/12), yang di Rp14.018 per dolar AS.
Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, lira Turki melemah 0,23 persen, won Korea 0,22 persen, dolar Taiwan 0,16 persen, dan rupee India 0,13 persen.
Pelemahan juga terjadi pada Peso Filipina sebesar 0,08 persen, dan Dolar Singapura sebesar 0,04 persen. Sementara itu, penguatan hanya terjadi pada Ringgit Malaysia sebesar 0,11 persen, Baht Thailand 0,10 persen, serta Yen Jepang sebesar 0,04 persen.
Untuk dolar Hong Kong dan yuan China tak bergerak terhadap dolar AS.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah disebabkan oleh sentimen positif dari kebijakan The Fed yang mempertahankan suku bunga acuan mereka. Kabar tersebut menopang pergerakan rupiah hingga menguat.
“Presiden The Fed Dallas Robert Kaplan menegaskan bahwa suku bunga akan ditahan kecuali jika ada perubahan besar dalam prospek ekonomi AS,” kata Ibrahim saat dihubungi.
Ibrahim memperkirakan rupiah melanjutkan penguatannya pada Kamis (19/12) besok ke kisaran level Rp13.954 hingga Rp12.000 per dolar AS.(cnn)
Discussion about this post