Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

IMF Kembali Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2020-01-21
inEkonomi, Nasional
Reading Time: 2 mins read
AA
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id-Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/ IMF) memangkas kembali proyeksi pertumbuhan global pada 2020. Semula, pada Oktober, IMF memprediksi ekonomi dunia tahun ini dapat tumbuh 3,4 persen.

Kini, melalui laporan World Economic Update (WEU) yang dirilis Senin (20/1) waktu setempat, angka tersebut dikoreksi menjadi 3,3 persen. Perlambatan lebih tajam dari yang diperkirakan di negara berkembang menjadi faktor penyebab utama revisi tersebut.

India, misalnya, yang semula diperkirakan dapat tumbuh 7,0 persen menjadi hanya 5,8 persen pada tahun ini. Di sana, permintaan domestik telah melambat lebih tajam dibandingkan yang diharapkan di tengah kontraksi kredit dan tekanan di sektor non-perbankan.

IMF juga menurunkan prediksi Meksiko karena berlanjutnya pelemahan dalam investasi. Pada Oktober lalu, IMF memproyeksikan ekonomi Meksiko mampu tumbuh 2,3 persen yang kini dikoreksi menjadi hanya 1,0 persen pada 2020.

“Meski risiko penurunan sudah berkurang setelah kesepakatan dagang Amerika dengan China, potensi (penurunan) mereka masih besar,” tulis laporan WEU.

Kondisi tersebut dinilai IMF tidak hanya berlangsung setahun. Oleh karena itu, lembaga donor internasional ini juga merevisi pertumbuhan ekonomi pada 2021 dari 3,6 persen menjadi hanya 3,4 persen.

Tapi, di tengah perlambatan, IMF menilai sentimen pasar akan membaik. Proyeksi ini seiring dengan tanda-tanda tentatif bahwa aktivitas manufaktur dan perdagangan global yang memasuki masabottoming out. Artinya, mereka sudah mencapai titik terendah pertumbuhan yang biasanya dilanjutkan dengan pemulihan kembali.

Tanda-tanda stabilisasi ini diharapkan mampu menumbuhkan konsumsi masyarakat yang bisa berdampak pada perbaikan ekosistem dunia usaha. Dukungan tambahan dapat diberikan melalui memudarnya hambatan dagang khusus di pasar-pasar utama ditambah dengan efek pelonggaran moneter.

Selain itu, pemerintahan beberapa negara kini sudah mulai mengarah pada kebijakan moneter yang akomodatif. Sisi positif lain yang dilihat IMF, negosiasi perdagangan Amerika Serikat (AS) dengan China yang diharapkan menemukan titik terang.

Kesepakatan perdagangan antara dua ekonomi besar itulah yang membuat IMF meningkatkan proyeksinya terhadap ekonomi China. Semula, pada Oktober, IMF memprediksi ekonomi China sepanjang 2020 hanya mampu tumbuh 5,8 persen. Kini, IMF memperkirakan China bisa mencapai titik 6,0 persen.

Kesepakatan perdagangan AS dengan China mencakup pengurangan bea masuk terhadap sebagian produk China. Kondisi berbeda diberikan kepada AS yang semula diperkirakan dapat tumbuh 2,1 persen, justru diprediksi hanya bisa tumbuh 2,0 persen pada 2020. Penyebabnya, efek stimulus pemotongan pajak AS pada 2017 sudah mulai memudar dan pelonggaran moneter dari Federal Reserve.

Sementara itu, zona Euro juga ditandai dengan penurunan 0,1 poin persentase menjadi 1,3 persen untuk tahun 2020. “Sebagian besar karena kontraksi manufaktur di Jerman dan perlambatan permintaan domestik di Spanyol,”.

IMF memperingkatkan, masih ada beberapadownside riskyang harus diperhatikan. Di antaranya, peningkatan ketegangan geopolitik, terutama antara AS dengan Iran, kerusuhan sosial yang intensif di beberapa negara dan memburuknya hubungan AS dengan mitra dagang. Risiko ini dapat menyebabkan sentimen memuruk dengan cepat, menyebabkan pertumbuhan global berpotensi semakin turun.

Kerjasama multilateral yang lebih kuat dan bauran kebijakan antara moneter dengan fiskal di tingkat domestik menjadi saran utama IMF. Dua poin ini dinilai IMF penting untuk memperkuat aktivitas ekonomi dan mencegah risiko penurunan pertumbuhan ekonomi.(cnn)

Previous Post

Menkeu Berharap DJP Tanggap Ekonomi Digital

Next Post

Staf Erick Thohir: Dana Nasabah Jiwasraya Dibayar per Awal Maret

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Staf Erick Thohir: Dana Nasabah Jiwasraya Dibayar per Awal Maret

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Sign Up

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In