[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id -Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengajak seluruh jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk merenung dan merefleksikan 75 tahun kemerdekaan Republik Indonesia dengan membuka hati dan pikiran sehingga mampu terus belajar, menyerap, menjaga, dan mengasah empati di berbagai situasi. Menkeu pun meminta para pejabat dan pegawainya agar tidak menerima nasib Indonesia begitu saja.
“Saya ingin menyampaikan ini kepada Anda semua sebagai refleksi 75 tahun karena ini juga untuk memberikan peringatan kepada diri saya sendiri. Never taken for granted, jangan pernah memperlakukan seolah-olah itu ya sudah seharusnya begitu terhadap nasib dari Negara dan Bangsa Indonesia ini,” kata Menkeu pada acara Town Hall Meeting Kemenkeu secara virtual.
Menurutnya, jajaran Kemenkeu adalah manusia yang dipilih dan terpilih untuk berada di “jantung” Indonesia yang memiliki peran sangat penting. Untuk itu, Menkeu berharap jajarannya sebagai pencipta degup tidak kehilangan arah tujuan dan sasarannya serta melakukan tugas dengan rendah hati.
“Jangan pernah kehilangan orientasi Anda itu berdegup untuk apa. Anda menciptakan degupan ini untuk siapa. Karena kalau Anda bekerja tanpa ada orientasi dan connection terhadap tujuan itu, Anda hanya menjadi sekrup, Anda menjadi alat,” papar Menkeu.
Lebih lanjut, Menkeu menginginkan para pejabat dan pegawainya terus mengikuti informasi perkembangan ekonomi terkini sehingga dapat menjadi wakil Kemenkeu yang bisa menjelaskan kebijakan pemerintah di lingkungannya masing-masing.
“Anda harus bisa jadi seperti saya, njelasin,” pesan Menkeu.
Dalam acara Townhall yang bertemakan “Sambung Rasa Kebangsaan Kementerian Keuangan” ini, Menkeu mengungkapkan bahwa memupuk rasa kebangsaan akan menambah energi untuk menjalankan tugas secara lebih baik. Menkeu pun berharap kerja dari rumah atau work from home (WFH) dapat menimbulkan dampak yang positif dari cara kerja, kecepatan, dan efisiensinya.
“Tolong transformasi kelembagaan kita upayakan bersama. (Covid-19) disrupsinya mungkin sementara, tapi pengaruhnya kita harapkan lebih permanen ke arah yang baik. Pengaruh untuk organisasi kita menjadi lebih baik”, kata Menkeu.
Pada kesempatan yang sama, Menkeu juga berkomunikasi secara langsung dengan jajaran Kemenkeu yang mewakili beberapa daerah di Indonesia. Setidaknya 12 pejabat dan pegawai berkesempatan untuk menyampaikan pertanyaan, pendapat, dan keluh kesahnya langsung dengan pimpinan paling tinggi di Kemenkeu. Selain tentang program pemulihan ekonomi nasional, pertanyaan yang sering disampaikan yakni terkait mutasi dan cara kerja di masa pandemi.
“Jadi sebetulnya flexible working space kan cuma arrangement di dalam bekerja, tapi QPA (quality performance assessment)nya tetap. Jadi orang sekarang diberikan sebetulnya efisiensi, fleksibilitas, tapi tidak berarti kemudian kinerjanya berubah,” ujar Menkeu.
Menkeu menutup dengan menyampaikan selamat tahun baru Hijriyah kepada seluruh umat Islam di lingkungan Kemenkeu. Menkeu berharap tahun baru merupakan permulaan yang baik dan lebih baik untuk ke depannya.(kemenkeu)
Discussion about this post