KeuanganNegara.id- Irak akan bergabung dalam proyek investasi infrastruktur raksasa China ‘Belt and Road’ atau yang biasa dikenal dengan proyek Jalur Sutera. Hal itu diresmikan dalam penandatanganan kesepakatan antara kedua negara yang berlangsung awal pekan ini.
Hal itu disampaikan Perdana Menteri Iraq Adel Abdel Mahdi yang melakukan pertemuan dengan Presiden Cina Xi Jinping dalam kunjungan kenegaraan.
“Irak telah melalui perang dan perselisihan sipil, kami berterima kasih kepada China atas dukungannya yang berharga. Irak bersedia bekerja sama dalam kerangka One Belt, One Road,” kata Mahdi.
Dalam kesempatan tersebut, Xi Jinping mengatakan kedua negara akan bekerja sama dalam proyek minyak dan infrastruktur.
“China ingin dari titik awal baru bersama dengan Irak, untuk mendorong maju kemitraan strategis China-Irak,” ujar Xi. Beijing merupakan mitra dagang terbesar Baghdad, sementara Irak adalah pemasok minyak terbesar kedua bagi China. Berdasarkan data kantor berita Xinhua, nilai transaksi perdagangan antara China dan Irak pada tahun lalu tercatat lebih dari US$30 miliar. (cnn)
Discussion about this post