KeuanganNegara.id– Pemerintah dan pengusaha Rusia membuka peluang kerja sama dagang dengan Provinsi Jawa Timur. Beberapa di antaranya untuk sektor produk makanan, minuman, kimia dan farmasi.
Hal itu disampaikan Jamhadi, Tim Ahli Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur seperti dikutip dari Antara, Minggu (11/8). Perwakilan Kadin Jatim memang baru saja melakukan kunjungan bisnis ke negara tersebut beberapa waktu lalu.
“Peluang investasi yang bisa dikerjasamakan antara laina, sektor industri makanan minuman, kimia dan farmasa, industri karet dan plastik, industri kertas dan printing, peralatan mekanik, kendaraan dan suku cadang, mesin elektrik hingga infrastruktur pendukung pariwisata,” ujar Jamhadi.
Dalam pertemuan tersebut, Jamhadi mengaku menyampaikan pada pengusaha Rusia bahwa terdapat 24 juta angkatan kerja di Jatim. Para pekerja diklaim mendukung kehadiran pengusaha global, untuk breinvestasi di Indonesia. Salah satu dukungannya berupa produktivitas yang tinggi dan upah yang kompetitif.
“Tujuan kami di sana berupaya menggaet investor dari Moskow. Itu bagian dari strategi memperbesar bisnis kedua negaram baik dari sisi perdagangan maupun investasi,” ujarnya.
Menurut dia, hubungan bisnis antara Jatim dan Rusia sudah terjalin baik, namun masih defisit dari sisi neraca perdagangan. Maka itu, pengusaha menjalankan strategi subtitusi industri untuk membenahi defisit neraca perdagangan dengan Rusia.
Sebagai informasi, peluang bisnis di Jatim tersebar di berbagai proyek, antara lain industri pelayaran senilai US$2,7 juta, pelabuhan halal dan syariah US$18 juta, wisata di Situbondo US$30 juta, serta fasilitas penunjang di Gunung Bromo dan industri besi dan baja. (cnn)
Discussion about this post