Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Kesepakatan Damai Dagang AS-Tiongkok Diteken, Ini Beberapa Poinnya

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2020-01-17
inEkonomi, Internasional
Reading Time: 3 mins read
AA
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]

KeuanganNegara.id-Setelah lama dinanti, kesepakatan perdagangan fase pertama antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok akhirnya diteken pada Rabu (15/1) waktu setempat. Perjanjian perdagangan awal itu diharapkan bisa meredakan perang dagang yang berlangsung sekitar dua tahun dan mempengaruhi perekonomian negara didunia.

Perjanjian yang ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump dan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He itu memberi beberapa keuntungan bagi pihak AS. Salah satunya, berisi komitmen Tiongkok atas pembelian barang dan jasa manufaktur, energi, pertanian AS senilai US$ 200 miliar selama dua tahun dan menindak praktik-praktik yang dikritik pemerintah Trump.

Dikutip dariThe New York Times,Trump mengatakan kesepakatan itu merupakan anugerah bagi para petani, sebagai kelompok yang paling terpukul dari perang dagang. Dengan kesepakatan ini, maka Tiongkok berjanji membeli produk pertanian, serta pesawat terbang, farmasi dan minyak dan gas. Adapun nilai komitmen pembelian Tiongkok itu lebih tinggi dari ekspor mereka pada 2017.

Besarnya komitmen pembelian Tiongkok ke AS menimbulkan pertanyaan ke depannya, bagaimana kontrak negara itu dengan negara pemasok lainnya untuk produk-produk seperti kedelai. Lalu apakah pembelian akan mendistorsi pasar komoditas? Wakil perdana menteri Tiongkok, Liu He menyatakan, pembelian barang tersebut telah “berdasarkan permintaan pasar dalam negerinya”.

Poin berikutnya yang diatur dalam perjanjian yakni mengenai isu pencurian hak kekayaan intelektual. Dalam dokumen perjanjian disebutkan bahwa para pihak harus memastikan perlindungan dan penegakan hak atas kekayaan intelektual yang adil, memadai, dan efektif.

Masing-masing pihak juga harus memastikan akses pasar yang adil dan merata dari pihak lain yang mengandalkan perlindungan kekayaan intelektual.

Masalah pencurian kekayaan intelektual merupakan salah satu isu krusial yang selama ini diperdebatkan administrasi Trump dalam memulai konfrontasi dengan Negeri Panda.

Kesepakatan itu juga memuat komitmen, untuk menghentikan pemaksaan transfer teknologi perusahaan Amerika ke pesaingnya di Tiongkok. Pasalnya, beberapa perusahaan Paman Sam sebelumnya mengeluhkan bahwa untuk berbisnis di Tiongkok.

Mereka harus menyerahkan teknologi berharga dan rahasia dagang. Adapun hal ini disanggupi Beijing, termasuk ketika perusahaan mengajukan lisensi atau persetujuan pemerintah.

Kesepakatan berikutnya, para pihak akan bekerja secara konstruktif untuk memberikan akses pasar yang adil, efektif, dan tidak diskriminatif penyedia layanan sektor jasa keuangan. Perjanjian tersebut dinilai memberi AS beberapa keuntungan dalam layanan keuangan, termasuk dalam pembayaran elektronik, sekuritas, pengelolaan dana dan asuransi, tetapi banyak dari perubahan ini sudah dikerjakan.

Poin perjanjian lainnya juga menyatakan, kedua pihak sepakat harus transparan mengenai mata uang dan menahan diri dari upaya penurunan nilai mata uang (devaluasi) untuk tujuan kompetitif, termasuk melalui intervensi berskala besar, persisten, sepihak di pasar keuangan.

Kesepakatan ini langsung disambut Tiongkok yang menyebut bakal lebih transparan terkait intervensi di pasar valuta asing.

Untuk mencapai hal ini, negara itu bahkan sepakat untuk merilis ke publik tentang cadangan devisa, impor barang dan jasa triwulanan, yang juga sejalan dengan komitmen yang telah dibuatnya dalam G20 dan IMF.

Di sisi lain, AS beberapa hari sabelum pertemuan juga telah mencabut tuduhan Tiongkok sebagai manipulator mata uang yang sempat membuat konflik kedua negara memanas.

Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan perang dagang yang telah membebani ekonomi kedua negara serta mengirim angin dingin ke sektor manufaktur AS maupun kinerja ekspor Tiongkok segera berakhir.

Gencatan senjata parsial yang terjadi Rabu kemarin diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan pasar. Kendati kesepakatan dagang memang tak sepenuhnya tuntas lantaran AS masih akan mempertahankan sebagian besar tarif impor senilai US$ 360 miliar kepada Tiongkok.

Namun, pejabat perdagangan AS administrasi mengatakan bahwa mereka tidak akan menaikkan tarif tersebut sampai kedua negara berhasil menyetujui perjanjian fase 2. Ketegangan dalam hubungan yang berkepanjangan dapat mendorong perusahaan-perusahaan Amerika untuk lebih sedikit berbelanja di Tiongkok atau sebaliknya.(msn)

Previous Post

Damai Dagang AS-China Masih Bikin Rupiah Perkasa ke Rp13.638

Next Post

Ketua OJK Curhat ke Jokowi Industri Asuransi Butuh Perhatian

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Ketua OJK Curhat ke Jokowi Industri Asuransi Butuh Perhatian

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In