[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melemah pada perdagangan Selasa (7/1). Kekhawatiran pasar atas ketegangan hubungan antara AS dan Iran diramal akan membebani pergerakan indeks.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Nugroho Fitrianto mengatakan perhatian investor akan tertuju pada perkembangan di Timur Tengah.
“Presiden AS Donald Trump mengancam memberikan sanksi berat kepada Irak jika memaksa AS menarik pasukannya,” katanya.
Sebagai mana diketahui ketegangan antara AS-Iran masih menghantui pasar. Kondisi memanas pasca dibunuhnya komandan Pasukan Quds Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Qasem Soleimani, oleh serangan yang dilancarkan AS di Bandara Baghdad, Irak.
Dia memprediksi sentimen tersebut membuat IHSG bergerak di rentang support 6.223-6.240 dan resistance 6.287-6.317.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya justru memperkirakan IHSG menguat hari ini. Kenaikan IHSG kemungkinan akan ditopang rilis cadangan devisa yang meningkat.
Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa RI untuk bulan November 2019 sebesar US$126,6 miliar. Angka ini turun dari bulan sebelumnya yakni US$126,7 miliar.
“Cadangan devisa serta keyakinan konsumen, terlihat akan memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG,” katanya dikutip dari riset resmi pada Selasa (7/01).
Dia memprediksi berada di support 6.198 dan resistance 6.402. Pada penutupan Senin (06/01) IHSG terjun ke level 6.257.
Sementara itu, saham-saham Wall Street kompak menghijau. Indeks Dow Jones naik 0,24 persen ke posisi 28.703, S&P 500 menguat 0,35 persen menjadi 3.246, dan Nasdaq Composite melesat 0,56 persen menjadi 9.071. (cnn)
Discussion about this post