Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Larangan ekspor nikel menguntungkan Indonesia

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2019-08-28
inEkonomi, Nasional
Reading Time: 2 mins read
AA
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id-PT Vale Indonesia Tbk menilai larangan ekspor bijih nikel kadar rendah (ore nikel) justru menguntungkan Indonesia. Pasalnya, Indonesia berkontribusi besar pada pasokan pasar nikel dunia yakni 27 persen.

Direktur Utama Vale Indonesia Nico Kanter menjelaskan besarnya kontribusi tersebut membuat larangan ekspor bijih nikel kadar rendah mempengaruhi pasokan dunia. Harga nikel pun berpotensi terkerek naik.

MengutipReuters, harga patokan nikel di bursa London Metal Exchange (LME) naik 1,6 persen menjadi US$15.910 per ton pada Selasa (27/8). Harga nikel berhasil melampaui harga timah yang tercatat sebesarUS$15.765 per ton untuk pertama kalinya sejak Septermber 2010.

“Bagi Vale itu dampaknya positif karena kemudian pasar mengartikan pasokan di dunia berkurang, sedangkan permintaan tetap atau naik, sehingga otomatis harga akan naik dan itu yang akan terjadi,” katanya, Selasa (27/8).

“Tanpa diketahui kita semua, yang diekspor adalah bahan baku terbaik untuk jadi baterai, terbayang tidak kita sedang mencanangkan kebijakan percepatan mobil listrik, justru bahan utama baterai itu diekspor oleh Indonesia,” katanya. Tak hanya positif bagi perseroan, lanjutnya, kenaikan harga nikel juga memberikan keuntungan bagi Indonesia. Imbas positif lain, ia menuturkan sejak muncul rencana larangan ekspor bijih nikel kadar rendah pada 2014, sejumlah pihak membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter).

“Artinya apa yang direncanakan pemerintah untuk nilai tambah itu terjadi,” katanya.

Selain itu, larangan ekspor bijih nikel kadar rendah juga mendorong rencana pemerintah mengembangkan kendaraan listrik. Sebab, bahan baku baterai mobil listrik adalah nikel dengan kadar 1,4 persen ke bawah yang notabene saat ini masih diekspor.

Namun demikian, bukan berarti ia mendukung percepatan larangan ekspor bijih nikel kadar rendah dengan mengabaikan perusahaan yang telah mengantongi kontrak pembelian jangka panjang. Ia meminta pemerintah lebih berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan utama terkait kuota ekspor.

“Tetapi perlu dilihat apakah itu kontrak jangka panjang atau spot, hanya untuk mendapatkan pemasukan sementara, itu yang perlu dilihat,” ujarnya.

Gandeng China Bangun Smelter

Perseroan dengan kode saham INCO itu mengaku akan menggandeng perusahaan asal China untuk membentuk perusahaan patungan (joint venture). Perusahaan JV itu nantinya akan membangun fasilitas smelter feronikel di Bahadopi, Sulawesi Tengah. Namun, perseroan belum mau mengungkapkan porsi kepemilikan saham pada perusahaan JV itu lantaran masih dalam tahap negosiasi.

“Saat ini sudah kerucut satu partner dan tahap final negosiasi komersial, harapannya segera rampung. Memang negosiasi komersial ini lebih panjang dari yang diekspektasi,” kata Direktur Vale Indonesia Febriani Eddy.

Ia menuturkan kapasitas produksi smelter Bahadopi ini mencapai 70 ribu ton. Sedangkan nilai investasinya berkisar US$1,6 miliar-US$1,8 miliar. Untuk pembangunan smelter ini perusahaan akan berkongsi dengan perusahaan China tersebut. “Sekarang yang menjadi tantangan terbesar di Pomalaa adalah perizinan. Kami sedang proses Amdal dan harapannya segera dapat (izin Amdal) lalu proses izin lainnya,” ujarnya. Selain mempersiapkan smelter, perseroan juga menyediakan investasi dari sisi tambang senilai US$300 juta. Rencananya, pengelolaan tambang akan dilakukan sepenuhnya oleh Vale Indonesia.

Selain pembangunan smelter Bahadopi, perseroan juga tengah mempersiapkan pembangunan smelter di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Dalam hal ini, perusahaan bekerja sama dengan perusahaan pertambangan asal Jepang Sumitomo. Rencananya, Sumitomo akan memiliki porsi mayoritas di Blok Pomalaa sebesar 51 persen.

Febriani mengungkapkan total investasi pembangunan smelter mencapai US$2,5 miliar. Sedangkan untuk investasi tambang di Blok Pomalaa mencapai US$300 juta.

Direktur Vale Indonesia Bernandus Irmanto menambahkan smelter Pomalaa inilah yang akan memproduksi bahan baku baterai mobil listrik. Ia memprediksi pembangunan pabrik smelter bakal memakan waktu 4-5 tahun. Pembangunannya sendiri diprediksi belum bisa dimulai tahun ini karena proses perizinan cukup panjang.

“Tidak akan selesai (perizinan tahun ini). Mungkin tahun depan atau 2021, karena perizinan panjang,” tuturnya. (cnn)

Previous Post

Pph Bunga Obligasi DINFRA Turun

Next Post

Anies Kucurkan Rp25 Miliar untuk Kartu Disabilitas Jakarta

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

Anies Kucurkan Rp25 Miliar untuk Kartu Disabilitas Jakarta

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In