[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengklaim sejumlah perusahaan asal Hong Kong berniat menaruh sebagian dana investasinya di Indonesia. Pekan depan, investor akan bertemu Bank Indonesia untuk berdiskusi tentang skema penyimpanan dana.
Menurutnya, perusahaan-perusahaan Hong Kong yang berniat menempatkan dananya di Indonesia memiliki total dana sebesar US$680 miliar atau Rp9.520 triliun (kurs Rp14 ribu per dolar Amerika Serikat (AS). Namun, Luhut tak menyebut pasti potensi dana yang akan ditempatkan di Indonesia.
“Mereka (perusahaan Hong Kong) mau datang, tapi tanya bisa tidak kami membawa uang ke Indonesia,” papar Luhut.
Luhut bilang pengusaha Hong Kong bertanya mengenai keamanan menyimpan dana di Indonesia. Untuk memastikan itu, ia mengaku sudah menghubungi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
Saya telepon Gubernur BI bisa tidak holding tax (pemotongan pajak) dimainkan, tapi harus hati-hati jangan money laundering (pencucian uang),” kata Luhut.
Luhut juga tak menjelaskan lebih rinci skema holding tax yang dimaksud. Hal yang pasti, pihak dari Hong Kong akan bertemu dengan Perry pekan depan untuk membicarakan lebih lanjut mengenai rencana sejumlah pengusaha yang ingin menempatkan dananya di Indonesia.
“Holding tax (seperti apa) nanti lihat, lagi dibicarakan,” jelas Luhut.
ebelumnya, Luhut mengatakan sejumlah perusahaan dari beberapa negara akan berinvestasi di Indonesia. Kabar terbaru adalah Overseas Private Investment Corporation (OPIC) yang berniat berinvestasi sebesar US$100 juta atau Rp1,4 triliun.
Rencana tersebut disampaikan langsung kepadanya saat berkunjung ke Negeri Paman Sam beberapa waktu lalu. Luhut menyebut OPIC memiliki potensi dana yang bisa dikucurkan sebesar US$65 miliar atau Rp910 triliun.(cnn)
Discussion about this post