Keuangan Negara
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
Keuangan Negara
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Meski Sudah Tembus Rp4.756,3 T, Menkeu Rilis Surat Utang Lagi

Keuangan Negara IndonesiabyKeuangan Negara Indonesia
2019-11-19
inEkonomi, Nasional
Reading Time: 4 mins read
AA
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

KeuanganNegara.id-Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan merilis surat utang sebanyak tiga kali jelang akhir tahun ini. Hal itu dilakukan untuk menjamin keberlangsungan belanja di tengah seretnya penerimaan negara.

Sebenarnya, realisasi pembiayaan utang negara sudah melebihi target awal. Kemenkeu mencatat, per Oktober 2019, realisasi pembiayaan utang sudah mencapai Rp384,5 triliun atau 107 persen dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Rp359,3 triliun.

Pertumbuhan permbiayaan utang Januari-Oktober 2019 tercatat 14,2 persen dari periode yang sama tahun lalu. Hal ini berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun lalu, di mana pembiayaan utang justru terkontraksi 18,8 persen secara tahunan. Kala itu, jumlah utang yang ditarik ‘cuma’ sekitar Rp336,8 triliun.

Secara total,nilaiutang pemerintah sudah mencapai Rp4.756,13 triliun per Oktober 2019.Jumlah utang itu setara 29,87 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sekitar Rp15.925,43 triliun.

Maklum saja, pembayaran utang biasanya tak hanya mengembalikan jumlah utang yang dipinjam, namun juga bunga. Terlebih, bila pemerintah tidak bisa mengembalikan tepat waktu, beban bunga utang akan membengkak.”Supaya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, kami akan pertimbangkan dan seimbangkan terus,” tuturnya.Utang itu berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak Rp3.984,59 triliun atau 83,78 persen dari total utang dan sisanya, Rp771,54 triliun atau 16,22 persen berupa pinjaman dari berbagai pihak.

Kendati realisasi pembiayaan utang sudah melampaui target awal, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan penerbitan utang masih bisa dilakukan sebanyak tiga kali lagi sampai akhir tahun. Hal ini sesuai dengan jadwal penerbitan yang sudah dirancang dalam pelaksanaan APBN 2019.

“Sampai akhir 2019 kalau sesuai rencana masih ada dua kali lelang Surat Utang Negara (SUN) dan satu kali Surat Berharga Syariah Negara (SBSN),” ucap Suahasil.

Ia mengatakan opsi penerbitan utang jelang akhir tahun bisa dilakukan pemerintah bila kebutuhan belanja kian meningkat dan mendesak. Pasalnya, kementerian ingin memenuhi kebutuhan likuiditas agar realisasi belanja masing-masing kementerian/lembaga mendekati target pagu anggaran.

Hanya saja, Suahasil menggarisbawahi opsi penerbitan utang sejatinya akan diambil pemerintah bila kondisi ekonomi memungkinkan. Pemerintah, katanya, akan menerapkan prinsip oportunis dalam menerbitkan utang kepada sumber utang dari dalam maupun luar negeri.

“Strateginya oportunis, kami mencaritiming(waktu) yang pas, harga yang pas, dan kondisi yang pas untuk masuk ke pasar, untuk mendapatkanyielddan suku bunga yang paling rendah untuk APBN,” terangnya.

Selain itu, pemerintah, sambungnya, akan menerbitkan utang dengan hati-hati. Sebab, pemerintah perlu mempertimbangkan jumlah utang yang sudah dimiliki saat ini lengkap dengan jatuh tempo pengembalian utang yang harus dipenuhi.

“Nanti kami detailkan (rencana penerbitan utang) dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR). Tapi kami akan tetap gunakan (kesempatan) dengan oportunis itu tadi,” tekannya.

Selain itu, ia mengatakan keputusan penerbitan utang juga tetap dilakukan secara matang dengan turut mempertimbangkan dari mana sumber utang hingga risikonya bagi pengelolaan APBN ke depan. Pasalnya, pemerintah menaruh target defisit keuangan yang cukup rendah pada tahun depan, yakni 1,76 persen dari PDB.

Bila kewajiban pembayaran utang meningkat, sementara penerimaan negara masih seret dan belanja cukup tinggi, maka bukan tidak mungkin utang yang ditarik harus ditutup lagi oleh utang baru. “Makanya, kami lihat sampai Desember nanti seperti apa proyeksinya,” pungkasnya. (cnn)

Previous Post

Keraguan China Terhadap AS Bikin Harga Emas Kian Berkilau

Next Post

BKPM Minta Pelaku UMKM Dilibatkan Dalam Investasi BUMN

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara Indonesia

Keuangan Negara provides the latest economic, business, e-commerce, start-up, stock market, financial and all entrepeneur news from around Indonesia.

Next Post

BKPM Minta Pelaku UMKM Dilibatkan Dalam Investasi BUMN

Discussion about this post

Stay Connected

  • Trending
  • Comments
  • Latest

Gaji Terusan

2018-04-26

Siklus Anggaran

2018-04-26

Laporan Operasional

2018-04-26

Menu-menu pada Aplikasi OM-SPAN

2018-04-26

Kenapa Anda Baru Ribut Soal Utang Indonesia Sekarang? 42 Tahun Anda Kemana?

0

Jokowi Targetkan Kemudahan Berbisnis 40 Besar Dunia Tahun 2019

0

Presiden Jokowi: APBN-P 2017, Prioritaskan Program Yang Berdampak Langsung Bagi Masyarakat

0

Menkeu: Capai Target Sekaligus Jaga Iklim Bisnis

0

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Recent News

Kemenkeu Sebut Program Tapera Bisa Diikuti Peserta yang Punya Rumah

2021-06-30

Ramalan BI soal Tapering Off The Fed dan Siasat Mengantisipasinya

2021-06-30

OJK Pastikan Pinjol Legal Tidak Bisa Akses Kontak dan Galeri HP Debitur

2021-06-30

SKK Migas: Tujuh Proyek Hulu Migas Senilai Rp 21,12 Triliun Rampung

2021-06-30

Tentang Keuangan Negara

Keuangan Negara menyajikan berita terbaru keuangan negara, ekonomi, bisnis, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Follow Us

Menjadi Penulis

Keuangan Negara membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email [email protected]

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Artikel
  • Bisnis
  • BUMN & BUMD
  • Daerah
  • Daftar
  • Dasar Pengetahuan
  • E-commerce
  • Ekonomi
  • Finansial
  • Hot News
  • Hukum
  • Internasional
  • Investasi
  • Nasional
  • Pemeriksaan
  • Pengadilan
  • Tanya & Jawab
  • Tentang Kami
  • Menjadi Penulis
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Advertising

© 2017 Keuangan Negara

No Result
View All Result
  • Hot News
  • Internasional
  • Nasional
  • Daerah
  • BUMN & BUMD
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • E-commerce
    • Finansial
  • Hukum
    • Daftar
    • Pemeriksaan
    • Pengadilan
  • Investasi
  • Dasar Pengetahuan
  • Login
  • Sign Up

© 2017 Keuangan Negara

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In