[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id-Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengatakan riba adalah hal yang niscaya dalam setiap transaksi ekonomi. Ia mengatakan pernyataan tersebut adalah pendapat pribadi yang bisa diperdebatkan.
“Menurut saya, riba adalah sesuatu hal yang tidak bisa dihindari. Selama ada transaksi maka sedikit banyak pasti akan terjadi praktik riba,” kata Muhadjir dalam diskusi virtual ‘SDM Unggul dan Kebangkitan Ekonomi Umat’.
Muhadjir menyinggung hal ini karena topik riba selalu diperbincangkan ketika membahas ekonomi umat. Menurut dia, Al-Quran pun menyampaikan pesan bahwa riba pasti terjadi dalam setiap transaksi. “Kita tidak mungkin bertransaksi seratus persen tanpa riba,” ujar dia.
Muhadjir mencontohkan transaksi yang terjadi antara pemilik dan peminjam uang melalui perbankan. Transaksi yang ideal, kata dia, ialah ketika tiga pihak itu mendapat manfaat yang nilainya sama.
Namun, kata Muhadjir, dalam praktiknya tentu ada pihak yang lebih diuntungkan dan kurang diuntungkan dalam transaksi tersebut. Ia pun menyebut dalam transaksi perbankan mana pun tak ada yang betul-betul adil dalam transaksi semacam ini.
Kendati riba tak terhindarkan, Muhadjir mengatakan yang terpenting adalah tetap berusaha menghindari praktik tersebut. Caranya, adalah dengan tidak melipatgandakan riba tersebut. “Yang penting jangan dengan sadar atau melipatgandakan riba itu,” kata Muhadjir.(msn)
Discussion about this post