[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
KeuanganNegara.id- Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan pemerintah bakal mengekspor beras mulai tahun depan. Saat ini, pemerintah sedang menjajaki ekspor beras dengan pihak China.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menuturkan ekspor dilakukan karena stok beras di dalam negeri kian terjaga. Makanya, kini pemerintah sedang mempersiapkan lahan untuk produksi lebih besar demi merealisasikan target ekspor beras.
“Kami sedang persiapkan sampai Maret 2020, termasuk ke China kami jajaki,” ucap Syahrul.
Ia menargetkan jumlah ekspor beras tahun depan bisa mencapai 100 ribu ton. Namun, ekspor akan dilakukan secara bertahap.
Namun, ia mengaku maklum dengan tingginya harga beras dalam negeri. Masalah tersebut terjadi karena biaya produksi beras di dalam negeri yang masih mahal.”Harapan kami mendekati 100 ribu ton (ekspornya). Kami persiapkan mulai dari lahan dan bibit,” tuturnya.
Pemerintah sebelumnya sempat berencana ekspor beras pada tahun ini lewat Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog). Namun, keinginan tersebut gagal terwujud.
Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih menyatakan kegagalan ekspor beras terjadi karena harga jual yang lebih tinggi daripada negara-negara lain. Kondisi tersebut membuat beras Indonesia sulit bersaing di global.
“Logika sederhana memang jual dengan harga yang bersaing dong. Kita tidak akan laku kalau harga tidak kompetitif,” ucap Karyanto pada pertengahan tahun ini.
Biaya tinggi tersebut tak lepas dari pengaruh sistem produksi yang masih konvensional dan belum terstruktur. Untuk itu, menurutnya, agar mimpi ekspor bisa diwujudkan, sistem produksi beras harus dibenahi terlebih dulu.(cnn)
Discussion about this post