KeuanganNegara.id- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan proses sertifikasi cadangan terbukti minyak dan gas (migas) di Blok Sakakemang, Musi Banyuasin, Sumatra Selatan yang diajukan oleh Repsol ke Lemigas rampung paling lambat Desember 2019. Sejauh ini, perusahaan migas asal Spanyol itu baru mengajukan sertifikasi untuk cadangan sebesar 1 trillion cubic feet (TCF).
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menjelaskan setelah proses sertifikasi selesai, Repsol baru bisa mengajukan rencana pengembangan (plan of development/POD) Blok Sakakemang ke Kementerian ESDM.
“Jadi sertifikasi dulu, baru nanti POD. Syaratnya kan POD baru sertifikasi dulu,” ucap Arcandra
Ia menyebut pengajuan sertifikasi sengaja dilakukan secara bertahap dari total potensi cadangan yang mencapai 2 TCF. Selain itu, pengembangan lapangan Blok Sakakemang juga nantinya dilakukan secara bertahap. “Kami lihat itu karena memang ada potensinya, makanya harus dipercepat,” katanya.
Lagi pula, Blok Sakakemang tak perlu dikembangkan dari awal lantaran infrastruktur di sekitar lapangan tersebut sudah tersedia. Pasalnya, sambung Arcandra, Blok Sakakemang berdekatan dengan Blok Corridor yang sudah lebih dulu dikembangkan.
“(Dikembangkan) secara bertahap karena infrastruktur sudah ada di Blok Corridor. Dengan memanfaatkan itu jadinya bisa mempercepat produksi, jadi Repsol-nya harus bicara karena akan berbagi,” papar Arcandra.
Terkait pembeli gas yang diproduksi dari Blok Sakakemang, Arcandra menambahkan bahwa sudah ada beberapa pihak yang menyatakan minatnya. Hal itu diakuinya sedang dalam tahap pembicaraan.
“(Pembeli) sedang dibicarakan, beberapa sudah menyatakan minat,” pungkas Arcandra. (cnn)
Discussion about this post